Per Hari Volume Sampah Capai 110 Ton, Aktivis Sebut Lebak Rajanya Penghasil Sampah 

 

LEBAK – Warga Kabupaten Lebak pada tahun 2024 per hari mampu menghasilkan 110 ton sampah, meningkat 10 persen dibandingkan tahun 2023 yang hanya menghasilkan 100 ribu ton.

Hal itu berdasarkan data di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Dengung, Kecamatan Maja.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lebak, Iwan Sutikno mengatakan, volume sampah di TPSA Dengung kian meningkat karena pertumbuhan penduduk Lebak yang semakin pesat.

“Terus bertambah ya, berdasarkan data terakhir ada 110 ton per hari, jadi lumayan banyak juga,” kata ujarnya Fakta Banten, Kamis (2/1/2025).

Dilanjutkannya, bukan hanya di TPSA Dengung yang mengalami peningkatan. Namun, di TPSA Cihara juga menaikan peningkatan.

“Di Cihara biasanya hanya sekitar 30 ton per hari. Sekarang meningkat menjadi 33 ton per hari,” ucapnya.

Iwan mengungkapkan, peningkatan berada di angka 10 persen jika dibandingkan dengan tahun 2023.

“Untuk tahun 2023 per hari itu bisa mencapai 100 ton. Kini, per hari bisa sentuh angka 110 ton,” paparnya.

Ia menuturkan, sampah rumah tangga menjadi penyumbang terbesar di Kabupaten Lebak.

“Paling banyak ada di Kecamatan Rangkasbitung ya, untuk jenis sampahnya bervariasi, tapi paling banyak sampah rumah tangga,” terang Iwan.

Untuk menanggulangi limbah sampah yang semakin meningkat, Pemkab Lebak sedeng berusaha untuk membentuk pengelolaan sampah terpadu.

“Sedang proses ya, semoga ini menjadi solusi untuk menyelesaikan permasalahan sampah di Lebak,” pungkas Iwan.

Sementara itu, Aktivis Peduli Lingkungan Lebak, Kandi menjelaskan, penanggulangan sampah harus menjadi prioritas utama.

Sebab, apabila tidak segera ditangani berpotensi menimbulkan dampak negatif seperti kesehatan rakyat, terjadi bencana, dan lain sebagainya.

“Harus segera dilakukan pengelolaan yang sesuai ya, kebayang kalau misal ditunda-tunda nanti Lebak akan menjadi lautan sampah,” ungkapnya.

Ia memberikan sebuah gelar kepada Kabupaten Lebak yaitu Kabupaten rajanya penghasil sampah.

“Dengan volume sampah yang fantastik. Saya rasa Lebak sudah layak mendapatkan penghargaan sebagai raja penghasil sampah,” tandasnya.

“Persoalan sampah memang tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak, kita harus bersama-sama menyelesaikan itu, masyarakat juga harus di edukasi bahwa sampah dapat berdampak negatif apabila tidak dikelola dengan baik,” tutupnya. (*/Sahrul)

 

Comments (0)
Add Comment