LEBAK – Mudik Lebaran selalu identik dengan perjalanan panjang, namun Jeni Abdurohim memilih cara yang tak biasa.
Pria berusia 29 tahun ini memutuskan pulang kampung ke Purbalingga, Jawa Tengah, dengan mengayuh sepeda sejauh 510 kilometer demi berkumpul bersama keluarga di momen Idulfitri 1446 H.
Sebagai seorang pegawai kementerian yang bertugas di Kabupaten Lebak, Jeni sebenarnya memiliki banyak opsi untuk pulang ke kampung halaman.
Namun, kecintaannya pada bersepeda membuatnya memilih tantangan ini, bukan karena keterbatasan ekonomi atau kehabisan tiket transportasi umum.
“Saya memang hobi bersepeda dan ingin merasakan sensasi berbeda dalam perjalanan mudik tahun ini. Target saya sekitar empat sampai lima hari perjalanan, tapi kalau bisa lebih cepat, tentu lebih baik,” ujar Jeni melalui telepon, Minggu (30/3/2025).
Tak sekadar spontan, Jeni sudah menyiapkan diri dengan matang sebelum memulai perjalanan panjangnya.
Mulai dari kondisi fisik hingga perawatan sepeda telah ia persiapkan jauh-jauh hari agar perjalanan tetap lancar.
“Saya menggunakan sepeda yang nyaman untuk perjalanan jarak jauh. Selain itu, saya juga rutin latihan sejak awal Ramadan, biasanya bersepeda 10 hingga 40 kilometer setiap sore sepulang kerja untuk membiasakan tubuh menghadapi tantangan perjalanan jauh,” ungkapnya.
Selain itu, Jeni juga memastikan bahwa perlengkapan logistik selama perjalanan sudah dipersiapkan dengan baik. Ia hanya membawa barang-barang esensial agar tidak membebani perjalanan.
“Saya bawa perlengkapan secukupnya, termasuk makanan ringan, air minum, dan peralatan darurat untuk sepeda. Semuanya harus ringan tapi tetap mencukupi kebutuhan di jalan,” tambahnya.
Jeni mengaku bahwa ini adalah pertama kalinya ia melakukan perjalanan mudik dengan sepeda.
Biasanya, ia hanya menggunakan sepeda untuk aktivitas sehari-hari seperti pergi dan pulang kerja.
Namun, tahun ini, ia ingin menantang dirinya sendiri dengan pengalaman baru.
“Ini kali pertama saya mudik pakai sepeda. Semoga perjalanan ini berjalan lancar dan saya bisa sampai di rumah dengan selamat sebelum Lebaran,” tutupnya dengan penuh semangat.
Keputusan Jeni untuk mudik dengan cara unik ini tentu menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Selain menjadi ajang petualangan pribadi, perjalanan ini juga menjadi bukti bahwa semangat mudik tak selalu harus bergantung pada moda transportasi umum.
Selamat jalan, Jeni, semoga perjalananmu penuh berkah dan keselamatan! (*/Sahrul).