Rangkasbitung Dilanda Banjir, Kumala Sebut Pemda Harus Turun Tangan

 

LEBAK – Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak untuk memperhatikan masalah banjir yang hampir menenggelamkan ibu kota Kabupaten Lebak, banjir ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi disertai angin kencang.

Pada Kamis (4/7/2024) siang, terpantau lingkungan Pemkab Lebak dan sejumlah ruas jalan protokol di sekitar alun-alun Rangkasbitung terlihat tergenang banjir dengan ketinggian air sekitar 50 hingga 80 sentimeter. Kondisi ini menyebabkan kemacetan bagi kendaraan roda dua maupun roda empat.

Ketua Kumala Lebak, Mambang, menegaskan bahwa masalah ini perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah Kabupaten Lebak.

“Hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Pemda Lebak harus turun tangan mengatasi secara serius terkait banjir ini,” kata Mambang saat ditemui di sekretariat Kumala Lebak pada Jumat (5/7/2024).

Mambang mengungkapkan bahwa penyebab banjir adalah drainase yang sangat sempit.

“Maka harus ada tindakan serius dari pemerintah Kabupaten Lebak untuk mengatasi hal ini,” ucapnya.

Lebih lanjut, Mambang menuturkan bahwa meskipun hujan hanya berlangsung 2 hingga 5 jam, alun-alun sudah hampir tenggelam.

Menurutnya, ini bukan persoalan sederhana dan tidak boleh diabaikan.

“Apalagi jika hujan berlangsung berhari-hari atau sampai 24 jam, maka saya khawatir Ibukota Kabupaten Lebak ini akan tenggelam,” tuturnya.

Ia berharap banjir yang terjadi menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Lebak (Pemkab) untuk segera menangani masalah ini.

“Terkhusus para OPD terkait harus paling depan menangani perkara banjir. Jangan sampai curah hujan yang besar menjadi alasan banjir. Perlu dan harus direfleksikan secara mendalam faktor lain mengapa banjir ini bisa terjadi,” pungkasnya.(*/Nandi).

Comments (0)
Add Comment