Santri di Lebak Diajarkan Berwirausaha, BI Banten: Harus Ngaji Fiqih dan Ngaji Sugih

LEBAK – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Banten menyelenggarakan pelatihan pembuatan tenun ATBM atau alat tenun bukan mesin khas Lebak, di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Washliyah Leuwidamar, Kabupaten Lebak.

Pelatihan ini telah berlangsung dari tanggal 22 Maret hingga 21 April 2021. Diakhir kegiatan ditandai dengan pembubuhan tandatangan pada lembar kain tenun hasil karya peserta latihan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten, Erwin Soeriadimadja bersama Endang Budi Karya, Ketua Bidang Wirausaha Baru Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas).

Kepala BI Banten, Erwin Soeriadimadja mengatakan, sejalan dengan upaya mendorong pengembangan UMKM di era digital, dan BI Banten melaksanakan berbagai program peningkatan kapasitas usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Diantaranya, melaksanakan Kurasi UMKM Potensial, kegiatan pelatihan on boarding bekerjasama dengan E-Commerce, showcase secara online, Business Matching dengan calon Buyer serta pelatihan pembentukan Local Economic Development (LED), yang salah satunya dengan menginisiasi pengembangan tenun khas Lebak ini.

“Pelatihan ini juga dimaksudkan sebagai bagian dari upaya mendorong kemandirian Pesantren, yang juga menjadi salah satu program kerja Bank Indonesia. Hasil dari pelatihan tenun ini akan memperkaya khazanah produk kerajinan tenun di Banten, yang selama ini dikenal dengan produk tenun gedog Baduy yang merupakan produk kain tenun heritage yang juga akan tetap dipertahankan dan dijaga kelestariannya sebagai salah satu warisan budaya Bangsa Indonesia,” katanya kepada wartawan, Rabu (21/4/2021).

Dikatakan Erwin, masyarakat di Banten harus kuat bertahan dan optimis bahwa pandemi akan berakhir sehingga perlu mencari inovasi dan kreatif, serta menghadapi peradaban baru dengan kehadiran revolusi digital.

“Untuk bertahan dan membangkitkan optimisme BI Banten hadir memperkuat UMKM melalui pelatihan tenun, sekaligus kemandirian pesantren. Mengingat pelatihan ini dilakukan bersama santri pesantren yang mempunyai visi yang sama dan berkeinginan kuat untuk maju,” ujar Erwin.

“Jadi pesantren tidak hanya pandai mengaji tapi juga punya kelebihan, yaitu mampu dalam berusaha, harus mewujudkan Ngaji fiqih, dan ngaji sugih,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Bidang Wirausaha Baru Dekranas, Endang Budi Karya menuturkan, kegiatan pelatihan tenun Banten ini sejalan dengan upaya dan misi Dekranas yaitu menyiapkan regenerasi perajin yang unggul dan berdaya saing. Juga sejalan dengan program pelatihan kerajinan kriya yang dimiliki oleh Dekranas.

“Dekranas juga mendukung kegiatan pelatihan ini dan berharap dapat menumbuhkembangkan wirausaha baru di daerah, termasuk Provinsi Banten. Kami juga berharap agar santri terus belajar dan mengembangkan skill agar terasah dan memiliki semangat juang mengembangkan tenun di Kabupaten Lebak,” tuturnya. (*/M.Arifin)

Bank IndonesiaLebakSantriWirausaha
Comments (0)
Add Comment