LEBAK – Di era keterbukaan informasi publik sekarang ini, ternyata masih ada pejabat pelayan masyarakat yang alergi terhadap wartawan, dan tertutup dalam memberikan informasi.
Seperti yang terjadi di kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Lebak, beberapa pejabatnya sangat sulit ditemui oleh para pencari berita.
“Jangankan untuk ketemu pejabatnya, mau masuk ke kantornya saja sangat dipersulit,” ujar Mul salah satu wartawan media harian lokal, Rabu (5/7/2017).
Senada dikatakan Enjang, beberapa kali dirinya hendak melakukan konfirmasi ke salah satu pejabat BPN Lebak, beberapa kali itu juga tak kunjung berhasil untuk melakukan tugasnya sebagai jurnalis.
“Kantor BPN Lebak seperti kantor Kepresidenan, untuk bertemu pejabatnya sangat sulit, padahal kita tujuannya murni untuk melakukan tugas kita sebagai jurnalis bukan punya tujuan yang lain,” katanya kesal.
Perlu diketahui, tujuan para pencari berita untuk melakukan konfirmasi adalah untuk menanyakan sejauh mana kinerja BPN Lebak dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Pasalnya hingga sekarang ini, diduga ribuan sertifikat tanah di Kabupaten Lebak masih belum juga diterbitkan.
Hal ini berdasarkan pengaduan dan keluhan dari masyarakat yang merasa kesal karena proses pembuatan sertifikat di BPN, berbiaya tinggi dan sangat lambat. (*)