Setelah Kisahnya Viral, Amirah Balita Pejuang dari Lebak Dapat Uluran Tangan

 

LEBAK– Cahaya harapan menyinari kembali rumah sederhana Ahmad dan Misnah di Kampung Cipadung, Desa Daroyon, Kecamatan Cileles.

Pasangan muda ini tak kuasa menahan haru ketika bantuan akhirnya datang bagi buah hati mereka, Amirah Lashira, balita 2 tahun yang sejak usia enam bulan berjuang melawan kelainan usus.

Setelah kisah perjuangan Amirah viral di media sosial, perhatian pun mengalir. Salah satunya dari Sentra Galih Pakuan Bogor, Jawa Barat, yang turun langsung memberikan bantuan berupa sembako, susu, serta dukungan usaha dan rencana perbaikan rumah.

“Alhamdulillah, petugas dari Galih Pakuan datang ke rumah. Mereka bantu sembako, susu buat anak saya, dan insyaallah rumah kami juga akan dibantu direnovasi,” ucap Ahmad, ayah Amirah, dengan mata berkaca-kaca, Rabu (14/5/2025).

Amirah hidup dalam kondisi yang tak biasa. Sejak usia belia, ia harus menjalani hidup dengan selang di hidung dan usus yang keluar dari perut.

Operasi lanjutan belum bisa dilakukan karena berat badan Amirah belum memenuhi standar medis. Di tengah keterbatasan ekonomi, keluarga ini bertahan sekuat tenaga.

Sebagian biaya pengobatan memang dibantu BPJS, namun kebutuhan penting seperti kantong kolostomi, susu khusus, dan beberapa obat tak sepenuhnya ditanggung.

Ditambah ongkos perjalanan ke RS Harapan Kita Jakarta yang harus rutin dilakukan, Ahmad dan Misnah terpaksa memutar otak setiap harinya.

Dengan pekerjaan serabutan sebagai pemulung, Ahmad mengaku sulit mencukupi kebutuhan dasar anaknya. Harga satu kaleng susu yang mencapai Rp230.000, hanya cukup untuk tiga hari.

“Kalau bukan karena bantuan ini, saya tak tahu harus bagaimana. Saya kerja serabutan, dan kadang tak bisa bawa uang cukup pulang. Sekarang, alhamdulillah ada yang peduli. Kami sangat berterima kasih,” imbuhnya dengan suara lirih.

Kepedulian dari Sentra Galih Pakuan dan Pemerintah Desa Daroyon ini menjadi angin segar bagi keluarga kecil tersebut.

Ahmad berharap, uluran tangan tak hanya berhenti di sini. Ia ingin melihat Amirah tumbuh sehat dan bisa bermain seperti anak-anak lainnya.

“Kami tidak butuh belas kasihan, hanya sedikit uluran tangan untuk bisa membuat anak kami punya masa depan,” tutup Ahmad, menggenggam tangan Amirah yang masih terbaring lemah. (*/Sahrul).

Amirahbalita kelainan ususLebak
Comments (0)
Add Comment