LEBAK – SMPN 1 Cikulur Kabupaten Lebak, Banten mencetak siswa berkarakter iman dan taqwa kepada Allah SWT dengan pengembangan kegiatan keagamaan di lingkungan sekolah.
“Kita berharap dengan karakter iman dan taqwa ke depannya siswa bisa menjalankan agama yang baik,” kata Kepala SMPN 1 Cikulur Kabupaten Lebak Nonok Mulyati dalam keterangannya di Lebak, Selasa, (15/4/2025).
Selama ini, pihaknya menerapkan kebiasaan dan kebudayaan pengembangan keagamaan di lingkungan sekolah guna membentuk karakter siswa agar memiliki jiwa iman dan taqwa kepada Allah SWT.
Selain itu juga diharapkan siswa memiliki budi pekerti dan akhlak yang mulia di masyarakat.
Kegiatan pengembangan keagamaan itu di antaranya kegiatan itu dilaksanakan shalat duha, salat dzuhur berjamaah, mengaji bersama setiap hari Jumat mulai pukul 7.00 WIB sampai pukul 08.00 WIB.
Selain itu juga kegiatan tahfidz atau penghafal Al quran yang dilaksanakan setiap Sabtu dan literasi sejarah tokoh agama Islam.
Disamping itu juga kegiatan lainnya ekstrakurikuler di bidang olahraga, Palang Merah Indonesia (PMI), Paskibra, sekolah sehat binaan pusat dan sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Banten.
“Semua kegiatan itu guna mencetak siswa beriman dan bertaqwa serta berprestasi,” katanya.
Menurut dia, pengembangan keagamaan itu bagian dari proses pendidikan agar siswa memiliki sikap religius, sopan santun dan etika di masyarakat.
Selain itu juga untuk melahirkan anak bangsa yang berprestasi dan cinta terhadap tanah air sendiri.
Dengan demikian, pihaknya mengoptimalkan peningkatan mutu dan kualitas tenaga pendidik maupun siswa agar melahirkan prestasi diberbagai bidang baik akademik maupun ekstrakurikuler.
Saat ini, kata dia, jumlah peserta didik sebanyak 465 siswa dengan 32 tenaga pendidik bekerja keras untuk mencetak karakter iman dan takwa serta prestasi.
“Kami mengapresiasi bahwa sekolahnya banyak piala dari lomba non akademik,” kata Nonok.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak Ibnu Wahidin mengatakan pembentukan karakter iman dan taqwa itu sudah dilakukan di semua sekolah tingkat pertama agar membiasakan dan membudayakan kegiatan pengembangan keagamaan di lingkungan sekolah.
Sebab, pedoman keagamaan itu adalah bagian dari proses pendidikan agar siswa memiliki budi pekerti dan akhlak yang baik.
“Kami meyakini jika siswa itu memiliki jiwa iman dan taqwa maka bisa terhindar dari pergaulan yang negatif,” katanya.(*/Nandi)