LEBAK – Stasiun Maja, Kabupaten Lebak, direncanakan akan dikembangkan pada akhir tahun 2024.
Langkah itu bertujuan untuk memudahkan akses warga, terutama yang bermukim di kawasan Citra Maja Raya. Saat ini, desain pengembangan masih dalam tahap perencanaan.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Lebak, Rully, menyatakan bahwa rencana pengembangan stasiun tersebut masih belum final.
Proyek ini dirancang sebagai bagian dari konsep Transit Oriented Development (TOD) yang akan mendukung pembangunan Kota Baru Maja oleh pengembang.
“Pengembangan ini juga akan dilengkapi dengan angkutan pengumpan (feeder) yang menghubungkan kawasan permukiman dengan stasiun, sehingga mempermudah mobilitas warga,” ujar Rully dalam keterangannya, Minggu (1/12/24).
Dilanjutkannya, Penjabat (Pj) Bupati Lebak, Gunawan Rusminto, membenarkan, bahwa pengembangan Stasiun Maja direncanakan akan dimulai pada akhir tahun 2024.
“Betul, pengembangan ini dilakukan untuk mendukung keberadaan Kota Baru di Maja, yaitu Citra Maja Raya,” jelas Gunawan.
Ia menambahkan, proyek ini melibatkan kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Lebak, PT Kereta Api Indonesia (PT KAI), pengembang Citra Maja, dan Kementerian Perhubungan. Salah satu rencana pengembangan yang sudah dibahas adalah memperluas area parkir stasiun untuk mendukung kebutuhan transportasi warga, khususnya penghuni Citra Maja Raya.
“Kami sudah meninjau lokasi. Nantinya, area parkir Stasiun Maja akan diperbesar untuk menunjang kebutuhan transportasi masyarakat,” ujarnya.
Namun, Gunawan mengungkapkan bahwa saat ini anggaran dan desain proyek masih dalam proses penyusunan.
“Saat ini kami sedang menyusun grand desain, sehingga anggaran pun belum ditentukan. Semua masih dalam tahapan perencanaan,” terangnya.
Selain perluasan parkir, pembangunan jalur pedestrian juga menjadi prioritas agar mobilitas masyarakat semakin nyaman.
“Dengan pengembangan ini, kami berharap tidak hanya mempermudah akses masyarakat tetapi juga dapat mendorong peningkatan ekonomi di wilayah Maja,” pungkasnya.(*/Nandi)