Warga Keluhkan Pembangunan Jembatan Tanpa Jalur Alternatif, Ini Kata Kadis PUPR Lebak

 

LEBAK – Warga mengeluhkan pembangunan jembatan yang menghubungkan Desa Muncang dan Desa Ciminyak, Kecamatan Muncang, Kabupaten Lebak, Banten.

Pasalnya, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Lebak tidak menyiapkan jembatan darurat sebelum membongkar jembatan utama, sehingga aktivitas warga dan jalur transportasi di wilayah tersebut lumpuh total.

Sebelumnya, Udin, salah satu warga setempat, menjelaskan bahwa jembatan utama yang dibongkar oleh kontraktor sejak Kamis (10/10/2024) merupakan penghubung vital antar desa dan kecamatan.

Warga kini terpaksa menggunakan jembatan darurat yang dibangun secara swadaya dengan kondisi seadanya.

“Untuk menyeberangi sungai, kami terpaksa melewati jembatan darurat yang dibuat seadanya. Bahkan, masih ada kendaraan roda empat dan roda dua yang mencoba melewati jembatan yang sedang dibangun,” kata Udin dalam keterangannya.

Menanggapi keluhan ini, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Lebak, Irvan Sayutufika, menjelaskan bahwa anggaran untuk membangun jembatan sementara tidak dialokasikan karena pertimbangan biaya.

“Untuk penganggaran jembatan sementara, benar bahwa tidak kita anggarkan. Alasannya, membangun jembatan sementara yang aman secara teknis (seperti jembatan bailey) memerlukan biaya yang cukup besar, serta ketersediaan lahan yang terbatas,” jelas Irvan saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, Senin (21/10/2024).

Irvan juga menegaskan bahwa sebelum pembangunan dimulai, pihaknya telah melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada pihak kecamatan dan desa terkait.

“Sebelum pelaksanaan (pembangunan itu), kami sudah melakukan sosialisasi dengan kecamatan dan desa (setempat),” tandasnya.(*/Nandi)

Comments (0)
Add Comment