LEBAK – Masyarakat pesisir dan nelayan diberikan pelatihan pertolongan terhadap korban kecelakaan air yang kerap terjadi dan menelan korban di laut. Hal tersebut dijelaskan koordinator Instruktut Kantor Pencarian dan Pertolongan Banten karena dianggap penting diketahui masyarakat luas guna dapat melakukan pertolongan pertama.
Menurut Galih Prasetyo Kusno Adi, Koordinator Instruktut Kantor Pencarian dan Pertolongan Banten ada lima metode dalam melakukan pertolongan korban di air yang bisa dilakukan.
Dalam penjelasannya ada lima metode yang harus dipahami oleh para relawan SAR dalam melakukan pertolongan.
Pertama adalah Raech atau memberikan pertolongan tanpa harus mencebutkan diri kedalam air atau dengan cara menggapai korban dengan menggunakan suatu benda sebagai alat bantu.
Kedua adalah Throw atau melemparkan suatu benda yang dapat mengapung dan sudah terikat tali ke arah korban untuk kemudian menarik korban.
Metode ketiga yaitu Row atau menggabungkan dua metode sebelumnya namun menggunakan perahu karet.
“Ada 5 metode pertolongan untuk korban dalam air, dengan cara tanpa harus menceburkan diri ke air dan dengan cara menceburkan diri ke air, namun harus selalu diperhatikan alat keselamatan diri seperti life jaket harus digunakan saat melakukan pertolongan,” kata Galih prasetyo Kusno Adi pada Bimtek di Kolam Renang Ciwaru, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, (03/05/2019).
Selanjutnya metode go atau berenang menggunakan life jaket untuk menolong korban. Atau bisa juga dengan Tow or Carry atau berenang menuju korban tanpa menggunakan life jaket.
“Untuk metode Tow or Carry boleh digunakan jika memang keadaan darurat dan butuh penanganan cepat namun tidak ada alat keselamatan di sekitra lokasi, tapi diperhatikan juga dan yakinkan jika kita mampu melakukan pertolongam tersebut dan jangan nalah menambah korban jiwa,” imbuh Galih.
Selain itu, Observer Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Aswandi mengatakan Bimtek yang dilakukan oleh KPP Banten kan sangat membantu, terutama pengaplikasian teori yang diberikan kepada peserta selain materi mudah dipahami para peserta yang mengikuti Bimtek juga dapat mengikuti rangkaian kegiatan dengan baik.
“Ini sangat bagus, antara teori dan pengaplikasiannya sesuai, para instruktur juga memberikan penyampaian yang mudah dipahami oleh peserta,” ujar Aswandi.
Lebih lanjut Ia menjelaskan, bahwa Bimtek seperti ini adalah kegiatan rutin yang dilakukan di seluruh Indonesia untuk menekan angka kematian korban laka air dengan memberikan pembekalan terhadap unsur SAR dan masyarakat sekitar agar dapat menjadi Penolong Pertama saat mengetahui adanya korban yang harus mendapatkan pertolongan.
“Dengan pembekalan ini kami berharap unsur SAR dan masyarakat sekitar dapat menjadi kepanjangan dari BNPB atau KPP dalam memberikan Perolongan maupun Pencarian Korban,” tandasnya. (*/Dave)