Jokowi Dapat Keistimewaan Masuki Ka’bah, GP Ansor: Keislaman Beliau Diapresiasi

TANGERANG – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjalani umrah di tanah suci Makkah, Saudi Arabia. Selain Presiden, nampak pula keluarganya menemani dalam ibadah itu. Disana, Jokowi mendapat keistimewaan untuk memasuki Ka’bah, setelah mendapat ijin Raja Salman yang merupakan sang Khadim al-Haramain asy-Syarifain atau disebut Penjaga Dua Kota Suci.

Pada Senin (15/4/2019) pagi, Jokowi telah bertolak ke Jeddah dan melanjutkan perjalanan ke Makkah. Presiden hanya bisa mengucap syukur seraya memanjatkan pujian ke hadirat Allah SWT karena diberi kesempatan menjejak ruang dalam Baitullah itu.

“Ya Allah, tambahkanlah kemuliaan, kehormatan, keagungan dan kehebatan pada Baitullah ini dan tambahkanlah pula pada orang-orang yang memuliakan, menghormati dan mengagungkannya di antara mereka yang berhaji atau yang berumroh padanya dengan kemuliaan, kehormatan, kebesaran dan kebaikan,” ucap Jokowi sebagaimana dikutip dalam akun instagramnya.

Seusai masuk ke dalam Ka’bah, Presiden bersama rombongan melakukan tawaf yang kemudian dilanjutkan dengan shalat Subuh berjamaah di depan multazam. Setelah shalat, Presiden bersama rombongan melaksanakan Sa’i. Mengakhiri ibadah umrah, Presiden dan rombongan melakukan tahalul pada pukul 06.37 waktu setempat.

Jokowi juga mengucapkan salamnya dari Tanah Suci kepada seluruh rakyat Indonesia yang ada di Tanah Air. Usai menunaikan ibadah Umrah, Presiden dan Ibu Negara Iriana meninggalkan Makkah untuk melanjutkan perjalanan kembali ke Jeddah.

“Suatu keistimewaan seseorang bisa masuk ke dalam Ka’bah, jadi tak sembarang orang. Artinya kami melihat bahwa ini tak lepas dari bentuk apresiasi kerajaan Saudi Arabia atas keislaman beliau,” ucap Rio Arif Wicaksono, Pengurus GP Ansor Tangerang.

Dikatakan Rio, sebagai seorang pemimpin dari negara berpenduduk mayoritas Islam terbesar maka hal yang lumrah jika Presiden Jokowi diperkenankan memasuki bagian dalam Ka’bah. Namun, belum tentu hal itu bisa dirasakan oleh setiap pemimpin kepala negara.

“Pasti Raja Salman mempertimbangkan pula siapa saja yang diijinkan memasuki Ka’bah, dilihat juga seperti apa sikap dan rekam jejaknya. Inilah yang kadang kita harus meluruskan fitnah-fitnah terhadap Pak Jokowi. Padahal sebenarnya beliau ini memberikan arah yang positif bagi perkembangan dunia Islam di Indonesia,” ucap Rio.

Rio pun membeberkan bahwa banyak kebijakan yang dikeluarkan oleh Presiden Jokowi bagi kepentingan umat Islam. Diantaranya, soal penetapan Hari Santri Nasional, mendirikan 40 bank wakaf mikro, mendorong kerja sama ormas Islam dengan perusahaan besar.

“Kita lihat saja, kebijakannya kongkrit memajukan syiar islam di Indonesia,” tukas Rio. (*/Red)

Jokowi UmrohKa'bahPemerintahan Jokowi
Comments (0)
Add Comment