JAKARTA – Persaudaraan Alumni 212 menggelar aksi di depan Kedutaan Besar China, di Jalan Mega Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (21/12/2018). Aksi tersebut menyikapi konflik yang terjadi pada muslim Uighur di China.
Massa mulai memadati Kedubes China sekitar pukul 13.00 WIB, sedangkan aksi digelar pukul 13.30 WIB. Mereka mulai mengibarkan bendera tauhid dan terus meneriakkan takbir sepanjang jalannya aksi.
Hingga memasuki waktu Ashar, massa Shalat berjamaah terlebih dahulu. Setelah Ashar, orasi dilanjutkan, dan salah seorang orator meminta massa membakar spanduk yang bergambar bendera China. Atribut itu dibakar sekitar pukul 16.59 WIB.
Sedikitnya ada dua spanduk berukuran satu bendera yang dibakar oleh massa. Dua bendera tersebut dibakar di dua lokasi. Pertama di dekat mobil komando yang terletak di seberang kantor kedutaan. Kedua dibakar di kawat berduri yang mengelilingi kantor kedutaan.
“Silakan rekan-rekan bakar sampai habis semuanya. Kita lihat ada yang marah tidak kalau bendera China kita bakar,” kata salah seorang orator dari atas mobil komando.
Setelah membakar, massa menginjak-injak spanduk bergambar bendera tersebut hingga menyebabkan asap mengepul.
Setelah aksi pembakaran, Ketua Umum FPI, Sobri Lubis, melakukan orasi penutup. Usai orasi tersebut, massa membubarkan diri 17.30 WIB
PA 212 Kecam Tindakan Pemerintah China Terhadap Muslim Uighur
Persaudaraan Alumni (PA) 212 mengutuk penindasan terhadap muslim Uighur di Provinsi Xinjiang. PA 212 mendesak agar Pemerintah China memberikan hak-hak kepada muslim Uighur.
“Mengecam keras perbuatan yang dilakukan oleh Pemerintah Tiongkok tersebut yang merupakan pelanggaran nyata atas Hak Asasi Manusia dan Hukum Internasional,” kata Ketua PA 212 Slamet Ma’arif dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/12/2018).
PA 212 juga menegaskan bahwa ada kebebasan beragama bagi seluruh umat manusia. Maka, kata dia, muslim Uighur sebagai mayoritas penduduk di Provinsi Xinjiang harus memiliki kebebasan menjalankan ajaran agamanya.
“Kami juga mendesak Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), PBB dan Komnas HAM Republik Indonesia untuk menyelamatkan nasib umat Islam di Uighur serta bersikap tegas terhadap rezim komunis Tiongkok untuk memberikan hak-hak sipil bagi mereka,” tuturnya.
Lebih khusus, PA 212 mendesak Pemerintah Indonesia agar dapat bersikap tegas dan menyalurkan sikap umat Islam Indonesia yang mengecam kebijakan Pemerintah Tiongkok dan membela nasib umat Islam Uighur.
PA 212 juga menyerukan kepada seluruh umat Islam di dunia agar sama-sama melakukan gerakan solidaritas dan menyalurkan bantuan bagi umat Islam di Xinjiang dengan cara-cara yang memungkinkan. Selain itu, PA 212 mendesak agar Pemerintah Indonesia segera mendorong Pemerintah Tiongkok agar memberikan hak-hak muslim Uighur.
“Atau mengusir Dubes China dari Indonesia apabila tidak mau memberikan kemerdekaan pada muslim Uighur,” tuturnya.
Diketahui, usai menggelar aksi damai di depan Gedung Kedubes RRC, Jakarta Selatan, sekitar pukul 17.30 WIB, massa meninggalkan lokasi aksi dengan tertib, dan pergi sambil memunguti sampah yang berserakan.
Aksi berlangsung dengan tertib, pihak kepolisian tidak perlu turun tangan untuk membubarkan massa secara paksa. Ruas jalan Mega Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, terlihat lengang usai aksi solidaritas untuk muslim Uighur.
Sebelum meninggalkan lokasi, massa berjanji akan kembali melakukan aksi solidaritas pada Jumat pekan depan. Sejumlah personel kepolisian dan TNI terlihat tetap berjaga di depan Gedung Kedubes RRC.
Selama berlangsungnya aksi, massa terlihat duduk bersila memenuhi ruas Jalan Mega Kuningan, Setia Budi, Jakarta Selatan yang berada tepat di gedung Kedubes RRC. Sambil mendengarkan para tokoh yang berorasi di atas mobil komando, teriakan “Allahuakbar” terdengar di sela-sela orasi.
Selain itu, massa juga sempat menjalankan ibadah Shalat Ashar yang diimami oleh Ustadz Bachtiar Natsir, dan berlangsung tertib meski menggunakan pengeras suara seadanya (Toa). Para jamaah berbaris di sepanjang Jalan Mega Kuningan No 2. Kuningan, Jakarta Selatan tepat menghadap Gedung Kedubes RRC. (*/Viva)
[socialpoll id=”2521136″]