LEBAK – Calon Presiden (Capres) Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto menyebut, Indonesia menjadi negara yang disegani dan dihormati oleh negara-negara luar. Penghormatan mereka itu sebutnya, tak lain buntut dari perjuangan-perjuangan yang telah dibangun oleh para pemimpin-pemimpin terdahulu.
“Karena itu pemimpin-pemimpin kita sejak pendiri bangsa kita terus menerus berjuang keras. Bung karno, Bung Hata, Pak Harto, Gusdur, Pak Habibi, Ibu Mega, Pak SBY dan sekarang Pak Jokowi semua berjuang,” kata Prabowo saat Pidato di hadapan ribuan massa di kediaman Mulyadi Jayabaya, di Lebak, Banten, pada Minggu, (3/12/2023).
Menurutnya, Indonesia merupakan negara kaya raya yang memiliki sumber daya alam melimpah. Sebab itu lanjutnya, Indonesia menjadi incaran banyak negara. Ia mengungkapkan, kekayaan sumber daya alam Indonesia sejak dulu kerap didatangi banyak negara-negara luar, termasuk Provinsi Banten juga menjadi incaran.
“Banten adalah bagian dari Republik Indonesia, nusantara yang memiliki sejarah gemilang, kesultanan Banten sangat terkenal, ratusan tahun disegani bahkan kesultanan sudah mempunyai hubungan diplomatik dengan kerajaan di eropa. Kita nusantara ini ternyata sangat kaya, kita diberi karunia dan kekayaan yang berlimpah, dari dulu negara-negara bergantian datang ke nusantara, karena kita kaya,” bebernya.
Dan hingga saat ini kata Prabowo, Indonesia juga masih menjadi negara kaya raya dan dilirik oleh negara-negara lain. Untuk itu, tugas utamanya adalah mempertahankan Indonesia menjadi negara yang merdeka, terhormat dan mertabat. Ia menyebut negara merdeka adalah ketika rakyatnya tidak ada lagi yang miskin.
“Tantangan besar masih banyak. Pembangunan suatu negara, keberhasilan suatu negara bukan pekerjaan ringan, bukan satu dua tahun, atau satu dua priode atau dasawarsa, pembangunan negara yang berhasil membutuhkan waktu yang tidak sedikit,” ujarnya.
Keberlanjutan pembangunan itu menurutnya, wujud dari perjuangan-perjuangan yang dirintis oleh para pendahulu bangsa, sehingga Indonesia menjadi negara yang dikagumi oleh bangsa-bangsa lain.
Dikatakannya, jangan mengira perdamaian itu adalah pekerjaan yang mudah. Sebab hingga saat ini masih banyak negara-negara lain yang terjadi peperangan. Seperti sebutnya, Ukraina, Libya, Afganistan, Yaman, Suriah, Irak serta Palestina.
“Mereka (Palestina) dihujani bom, rumah dihancurkan, sekolah dihancurkan apa pelajaran untuk kita? Kita harus bersyukur punya pemimpin yang bisa menjaga bangsa ini, menjaga kita semua, untuk tidak terjerumus dalam peperangan, tetapi sejarah manusia mengajarkan kepada kita, kalau kita lengah, kalau kita tidak bersedia untuk bekerja keras, kalau kita malas, ribut, tidak mau rukun, memikirkan diri kita , ambisi kita, kepentingan golongan kita, partai kita, Ormas kita, suku kita, biasanya negaranya gagal,” ungkapnya.
Untuk itu Prabowo meminta dukungan kepada masyarakat Banten untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik lagi, serta menjadikan negara yang adil dan makmur.
“Prabowo-Gibran hanya lambang, tapi Prabowo Gibran adalah sesuatu lambang persatuan, lambang koalisi yang besar, kehendak yang besar untuk memperbaiki kehidupan bangsa Indonesia. tokoh-tokoh Banten terima kasih dukunganmu, saya butuh bekerja keras untuk masa depan Indonesia,” katanya.
“Tujuan Prabowo-Gibran adalah membawa Indoensia menjadi negara makmur, kita tidak mau menjadi negara biasa. Dan Indonesia sangat-sangat bisa menjadi negara makmur,” imbuhnya. (*/Faqih)