Buruh İnginkan Presiden 2024 Sosok yang Tidak Seperti Sekarang

JAKARTA – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) İ Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) di Hotel Mega Anggrek, Jakarta, Jumat (24/2/2023) sore telah resmi dibuka.

Turut hadir dalam pembukaan acara Rakernas yakni Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Anton Supit, dan juga Ketua Umum Kamar Dagang dan İndustri (Kadin) Arsyad Rasjid.

Ketua Umum KSPSI Mohammad Jumhur Hidayat menegaskan, Rakernas I KSPSI tidak secara spesifik membahas dukungan politik pada Pemilu 2024.

Namun demikian, KSPSI membuka diri terhadap aspirasi yang diinginkan terkait presiden mendatang.

“Presiden yang diharapkan ke depan itu kira-kira model apa untuk KSPSI,” kata Jumhur menjawab wartawan usai Pembukaan Rakernas I KSPSI.

Jumhur menegaskan, kriteria presiden 2024 mendatang yang diharapkan oleh KSPSI adalah presiden yang berhikmat pada buruh.

Dia menyindir Presiden saat ini, Joko Widodo, yang dinilainya terus menghantam buruh.

“Presiden yang sekarang ini sejak menjabat terus memukul buruh, dari perubahan UU Tenaga Kerja, UU Ciptaker, lalu sekarang Perppu Ciptaker,” ungkap Jumhur.

“Jadi buruh saat ini sudah dihajar, dihajar lagi sampai terkulai,” imbuhnya.

Ke depan, lanjut Jumhur, buruh ingin betul-betul selektif dalam memilih presiden.

Buruh ingin mencari sosok presiden yang tidak meneruskan kebijakan presiden sekarang yang merugikan mereka.

Perppu Ciptaker

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum KSPSI Jumhur Hidayat juga mengatakan, melalui Rakernas pihaknya ingin menyampaikan kepada seluruh buruh di daerah bahwa Perppu Ciptaker batal demi hukum karena tidak diparipurnakan DPR.

“Kita sampaikan kepada daerah agar mereka tahu itu, Perppu Ciptaker tidak disetujui DPR,” ujarnya.

Meski demikian, Jumhur menegaskan, KSPSI siap bernegosiasi lebih detil pasal per pasal dalam perbaikan UU Ciptaker.

“Sampai November sesuai putusan MK, kalau November tidak beres berarti balik ke UU Tenaga Kerja,” tegas Jumhur.

“Kecuali, presiden mau melanggar, melanggar lagi konstitusi. Itu cerita lain, artinya kita tidak waras semua membiarkan pelanggaran-pelanggaran,” tandasnya.

Rakernas I KSPSI itu diikuti 245 peserta dari 31 provinsi di tanah air. Rakernas yang akan berlangsung hingga Minggu (26/2/2023) ini diharapkan menghasilkan rekomendasi atas berbagai masalah perburuhan. (*/Red)

BuruhCipta KerjaJoko WidodoJumhur HidayatKonfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI)KSPSIPresidenSerikat PekerjaTenaga Kerja
Comments (0)
Add Comment