JAKARTA – Elektabilitas Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) dinilai dalam tren positif. Jika trennya terus bergerak positif, tidak tertutup kemungkinan bahwa keduanya akan dilirik partai politik (parpol) di detik-detik terakhir.
“Trennya positif, maka bukan tidak mungkin nanti di injure time atau last minute parpol ramai ramai meminang TGB jadi cawapres. Gatot mirip dengan TGB,” ujar Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, kepada Republika.co.id, Jumat (16/3).
TGB dan Gatot diyakini akan diperebutkan oleh para partai politik, mengingat elektabilitas keduanya dalam tren positif. Karena habitus parpol, kata Pangi, akan mengikuti calon yang memiliki kesempatan besar untuk menang dan punya peluang besar untuk terpilih oleh masyarakat. Preferensi politik akan memilih calon yang bakal menang.
Elektabilitas TGB terlihat terus mengalami peningkatan dengan munculnya berbagai dukungan terhadap alumni Al Azhar Mesir tersebut. Termasuk ustaz fenomenal, Abdul Somad, yang secara terbuka memberikan dukungan kepada TGB.
“Bapak TGB, senior saya, berkuasa bukan untuk mencari kehormatan. Beliau sudah lahir dari keluarga terhormat. Bukan untuk jadi terkenal, kakek beliau adalah orang Kiai terkenal dan jadi pahlawan nasional. TGB niatnya hanya satu, yaitu mengabdi untuk menolong agama Allah,” kata Ustaz Somad saat memberikan ceramah di Masjid Al Ihsaniah, Kota Seberang, Jambi, awal Maret lalu.
Dukungan juga datang dari Pimpinan Majelis Zikir Az-Zikra, Ustaz Arifin Ilham, Rabu (14/3). Ustaz Arifin menyelipkan doa untuk TGB agar bisa menjadi pemimpin bangsa ke depan.
“Calon presiden kita, Tuan Guru Bajang, diberkahi, ya Allah,” ujar Ustaz Arifin yang diamini ratusan santri saat acara ‘Tabligh Akbar dan Zikir Bersama untuk Negeri’ di Ponpes Al-Muchtar, Bekasi Utara, Jawa Barat (Jabar), Rabu (14/3).
Kalau elektabilitasnya terus mengalami kenaikan dan trennya bagus, ujar Pangi, parpol dengan sendirinya akan merapat mengusung Gatot atau TGB. Ini seperti fenomena yang sudah sudah ada selama ini.
“Karena parpol itu kan basisnya adalah figur,” katanya. ”Kalau elektabilitas bagus, ya parpol realistis juga untuk bergabung dan berkoalisi memenangkan Gatot atau TGB.(*/Republika)