JAKARTA – Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) menggelar Seminar Nasional dengan tema ‘Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 Damai; No Black Campaign, No Hate Speech, No Hoax; Untuk Demokrasi Indonesia Yang Berkualias,’ pada Jumat (23/3/2018).
Kegiatan yang bertempat di Resto Bumbu Desa ini rencananya menghadirkan Komisioner KPU RI Pramono Ubaid Tantowi, Menkominfo Rudiantara, Direktur Eksekutif Pilkada Wacht/Sekmed Menkopolhukam Wahyu Agung Permana. Acara ini merupakan rangkaian dari acara lainnya yaitu Deklarasi anti hoax yang bakal diadakan Minggu (25/3/2018) besok.
Dengan mengusung tema tersebut, pemateri memberikan beberapa materi agar masyarakat menjadi pemilih yang cerdas, bijak, dan juga anti black campaign, hate speech dan hoax.
Ketua Umum PP GPII Masri Ikoni mengatakan, masyarakat harus mampu menjadikan Pilkada dan Pemilu sebagai wadah berkedaulatan bangsa. Sehingga hasil kedepannya dapat menjadi perwujudan harapan perubahan kedalam kondisi bangsa yang lebih baik.
“Kegiatan ini menjadi laboratorium intelektual untuk menyadarkan masyarakat bahwa jangan pernah menyia-nyiakan hak untuk memiliki pemimpin yang terbaik,” ujarnya.
Masri melanjutkan bahwa diharapkan masyarakat bukan hanya sadar terhadap hak memilih. Masyarakat juga harus cerdas menyaring informasi dan bijak dalam menggunakan media sosial.
“Disini dituntut bagaimana kita menjadi pemilih yang rasional. Memanfaatkan media sosial untuk mendapatkan informasi seputar calon yang akan dipilih. Bukan memilih calon dengan proses yang irasional seperti black campaign. Kita harus memiliki komitmen untuk menjadi pemilih yang berada di jalurnya, yang berbudaya dan tetap mengedepankan etika-etika pemilihan,” tegas Masri.
“Karena kualitas dari Pemilu itu bisa dilihat dari bagaimana integritas tinggi penyelenggara juga partisipasi yang tinggi dari masyarakat,” imbuh Masri.
Selanjutnya, Masri menjelaskan acara tersebut dihadiri para aktivis dari berbagai kalangan Ormas dan OKP. Setidaknya ada 150 undangan telah disebar untuk acara tersebut. (*/Red)