SERANG – Ketua DPD Banteng Muda Indonesia (BMI) Provinsi Banten Tia Rahmania menyampaikan pesan penting kepada seluruh perempuan di Indonesia. Ia ingin setiap perempuan untuk terus berjuang merealisasikan mimpinya, seperti yang dicontohkan oleh Raden Ajeng Kartini.
Hal itu disampaikan Tia usai menghadiri acara yang diadakan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan Bidang Kesehatan, Perempuan dan Anak, di makam RA Kartini di Desa Bulu Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Sabtu (20/4/2024).
“Hari ini kami memperingati Hari lahirnya seorang tokoh yang sangat inspiratif, pelopor, konseptor, pejuang, seorang perempuan yang semangat perjuangannya akan terus menyala dan tak akan lekang oleh waktu,” ujar Tia.
Baginya Kartini merupakan sosok yang memberikan terang bagi perempuan Indonesia, memberikan contoh arti perjuangan dalam meraih cita-cita.
Sementara itu, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kesehatan, Perempuan dan Anak Sri Rahayu mengatakan, Kartini tidak hanya memelopori emansipasi perempuan, lebih jauh dari itu, ia memelopori emansipasi manusia dan emansipasi bangsa.
“Kita memaknai peringatan ini sebagai momen permenungan gagasan Kartini di masa hidupnya, dan jadi inspirasi untuk realitas kehidupan kita saat ini,” kata Sri Rahayu.
Tia bersama ratusan kader perempuan PDI Perjuangan kemudian melakukan pernyataan sikap yang dipimpin oleh Sri Rahayu.
Pernyataan sikap tersebut berbunyi :
1. Menjunjung tegaknya Pancasila dan UUD 1945.
2. Mewujudkan akhlak yang nasionalis – religius, jujur, dalam kesetaraan dan kemandirian.
3. Berpartisipasi aktif dalam terciptanya masyarakat yang patuh hukum dan beretika mulia.
4. Menolak segala bentuk kekerasan, termasuk kebijakan dan langkah politik yang mengaburkan makna demokrasi Pancasila, yaitu politisasi SARA dan gender.
5. Mendorong terus peningkatan partisipasi politik perempuan dalam konsolidasi demokrasi.
Diketahui acara yang diikuti oleh lebih dari 200 kader perempuan PDI Perjuangan meliputi ziarah dan doa bersama di makam R.A Kartini, pembacaan sikap, dan dilanjutkan dengan potong tumpeng sebanyak 21 tumpeng.
Selain pernyataan sikap, Sri Rahayu juga membagikan buku “The Brave Lady” yang mengangkat sosok Megawati Soekarno Putri ketika memimpin Kabinet Gotong Royong. (*/Faqih)