Indef: Utang Ditinggalkan SBY Rp2.700 Triliun, Era Jokowi Naik Jadi Rp8.000 Triliun

JAKARTA – Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didik J. Rachbini mencatat, utang era Presiden Jokowi naik sebesar 150 persen. Utang ini merupakan akumulasi peninggalan utang era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Rp2.700 triliun, utang Presiden Jokowi hingga kini Rp6.336 triliun.

“Ditinggal SBY beralih ke Jokowi Rp2.700 triliun sekarang Rp6.336 triliun. Ibu Sri Mulyani melihat datanya kemarin sudah sampai Rp6.336 triliun. Jadi 150 persen dalam waktu hanya 5-6 tahun,” ujarnya, Jakarta, Rabu (24/3).

Didik melanjutkan, utang tersebut belum digabungkan dengan utang BUMN yang juga tergolong sangat besar. Di mana, utang BUMN hingga kini tercatat mencapai kurang lebih Rp2.100 triliun maka secara keseluruhan sekitar Rp8.000 triliun.

“Ini belum termasuk warisan utang BUMN belum dihitung. Utang BUMN meningkat pesat di luar tabungan dan deposito Rp2.100 triliun. Kalau ditambah utang saat ini, Jokowi mewariskan Rp8.000 triliun utang. Ini suatu prestasi yang besar,” paparnya.

Didik menambahkan, memasuki periode kedua, pemerintahan Presiden Jokowi sudah kurang bertanggung jawab terhadap pengelolaan utang. Begitu juga dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang dinilai tidak memberikan banyak kritik terhadap peningkatan utang.

“Mengapa DPR tak berkutik karena kekuasaan eksekutif sudah pindah ke legislatif. DPR nya sudah seperti masa orde baru. Kesimpulan sementara, utang itu sangat besar sekali,” tandasnya. (*/Merdeka)

hutangIndefJokowiSBY
Comments (0)
Add Comment