FAKTA BANTEN – Lembaga survei berlomba-lomba menyajikan hitung cepat alias quick count dalam Pilkada 2018. Beberapa hasil cukup mengejutkan karena pasangan calon yang diusung PDIP sebagai partai pemenang Pemilu 2014, banyak yang keok.
Duet jagoan PDIP yang keok antara lain pasangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus di Pilgub Sumatera Utara. Merujuk quick count seperti lembaga survei Indikator, pasangan tersebut hanya memperoleh suara sekitar 44 persen.
Perolehan Djarot-Sihar kalah dari pasangan Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah alias Ijeck yang meraup suara di kisaran 56 persen.
Jagoan PDIP kedua yang tumbang adalah pasangan TB Hasanuddin-Anton Charliyan yang mencalonkan di Pilgub Jabar. Di Jabar, status PDIP adalah satu-satunya parpol yang bisa mengusung pasangan calon sendiri.
Berdasarkan hitung cepat lembaga survei Indikator, duet ini hanya meraup 11,58 persen suara. Mereka kalah telak dari pasangan Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum yang memperoleh suara 34,27 persen. Quick count Indikator ini berdasarkan data 99 persen yang masuk.
Untuk di Jawa Timur, PDIP juga harus mengalami kekalahan. Berdasarkan hitung cepat Indikator, pasangan Saifullah Yusuf alias Gus Ipul-Puti Guntur hanya mampu meraih suara 46,37. Sementara itu, rivalnya, Khofifah-Emil mampu meraup 53,63 persen suara. Data Indikator yang masuk sudah mencapai 100 persen untuk Jatim.
Unggulan PDIP lainnya yang juga tumbang yakni di Pilgub Sumatera Selatan. Hitung cepat lembaga survei Indikator menyebutkan pasangan yang diusung PDIP, Dodi Reza Alex Noerdin-Giri Ramanda Kiemas hanya mampu mendulang suara 31,95 persen.
Dodi-Giri kalah dari pasangan Herman Deru-Mawardi yang mendapat suara 34,95 persen, dengan data yang sudah masuk sebanyak 100 persen.
Begitupun duet PDIP yang diusung untuk Pilgub Kalbar, Karolin Margret-Suryadman Gidot juga harus menelan kekalahan. Berdasarkan hitung cepat Poltracking, Karolin-Gidot hanya mampu mengumpulkan 41,51 persen suara. (Viva)