FAKTA – Mantan Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla (JK), baru-baru ini mengungkapkan fakta bahwa lebih dari 50% ekonomi Indonesia dikuasai oleh penduduk etnis China atau Tionghoa.
Kondisi ini menjadi keprihatinan yang disampaikan JK saat acara halal bihalal Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (12/5/2023) malam.
Lalu benarkah penduduk pribumi asli Indonesia, tertinggal jauh dalam persaingan ekonomi?
Penilaian dan ukuran tersebut bisa jadi memicu perdebatan.
Namun jika dilihat dari nama-nama konglomerat di Indonesia saat ini, memang faktanya dalam beberapa tahun ke belakang masih didominasi oleh etnis China.
Berdasarkan data Forbes Real Time Billionaires, dari 20 orang terkaya di Indonesia, setidaknya 14 orang merupakan keturunan Tionghoa.
Kekayaan para konglomerat tersebut diketahui cepat naik turun akibat pergerakan harga saham perusahaan yang dimiliki.
Tetapi, setidaknya ini bisa menggambarkan besarnya bisnis yang dilakukan. Hal ini tentunya berdampak pada perekonomian Indonesia.
Dikutip dari CNBC, Minggu (14/5/2023), Low Tuck Kwong menjadi konglomerat paling tajir se-Indonesia pada urutan pertama. Ia membukukan kekayaan sebesar US$29 miliar atau Rp429,01 triliun.
Low Tuck Kwong mendulang kekayaannya lewat perusahaannya PT Bayan Resources Tbk (BYAN).
Kekayaan ini menggeser harta Hartono bersaudara yang berada di urutan kedua dan ketiga dengan akumulasi kekayaan keduanya mencapai US$52,1 miliar atau Rp770,6 triliun.
Bila dipisah, Budi Hartono memiliki kekayaan sebesar US$26,6 atau Rp393,5 triliun dan Michael Hartono meraup harta sebesar US$25,5 setara Rp377,1 triliun.
Padahal, keduanya dikenal sebagai konglomerat ping tajir di-RI dalam beberapa tahun terakhir sebelum digeser oleh Low Tuck Kwong.
Daftar konglomerat di RI saat ini, ada wajah baru mulai merangsek naik ke urutan 10 besar, yakni Lim Hariyanto Wijaya Sarwono.
Taipan tertua yang berumur 94 tahun ini mengalami kenaikan harta pesat setelah salah satu perusahaannya di Harita Group, PT Trimegah Bangun Persada (NCKL) resmi mencatatkan diri di bursa Indonesia.
Lim membukukan kekayaan sebesar US$6,3 miliar atau Rp93,1 triliun. Angka ini naik lebih dari 6 kali lipat di mana pada 2022 dirinya hanya memiliki kekayaan sebesar US$1,1 miliar setara Rp16,2 triliun.
Pendatang baru lainnya untuk orang terkaya dan berada di urutan kedelapan, adalah Dewi Kam dengan kekayaan US$4,7 miliar setara Rp69,5 triliun.
Dewi Kam adalah pengusaha Indonesia yang mempunyai kegiatan bisnis di Hong Kong dan China.
Adapun yang membuat Dewi Kam tertimpa ‘durian runtuh’ adalah saat memiliki saham PT Bayan Resources.
Dewi Kam adalah pemilik saham minoritas sebesar 10% di perusahaan batu bara itu. Atas dasar itulah, kekayaannya meningkat hampir 100% seiring meningkatnya nilai saham Bayan Resources sebanyak 3 kali lipat pada 2022.
Berikut daftar 10 terkaya Indonesia, dikutip dari Forbes Real Time Billionaire.
1. Low Tuck Kwong – US$29,0 miliar (Rp429,01 triliun)
2. R. Budi Hartono – US$26,6 miliar (Rp393,3 triliun)
3. Michael Hartono US$25,5 miliar (Rp377,09 triliun)
4. Sri Prakash Lohia – US$7,4 miliar (Rp109,43 triliun)
5. Lim Hariyanto Wijaya Sarwono – US$6,3 miliar (Rp93,18 triliun)
6. Prajogo Pangestu – US$ 5,9 miliar (Rp87,26 triliun)
7. Chairul Tanjung – US$4,9 miliar (Rp72,47 triliun)
8. Dewi Kam – US$4,7 miliar (Rp69,51 triliun)
9. Tahir dan Keluarga – US$4,3 miliar (Rp63,61 trilliun)
10. Djoko Susanto – US$4,3 miliar (Rp63,61 triliun)
11. Theodore Rachmat US$ 3,2 miliar
12. Martua Sitorus US$ 3,2 miliar
13. Sukanto Tanoto US$ 3,0 miliar
14. Hermanto Tanoko US$ 2,2 miliar
15. Otto Toto Sugiri US$ 1,9 miliar
16.Peter Sondakh 1,9 US$ 1,9 miliar
17. Bambang Sutantio US$ 1,8 miliar
18. Mochtar Riady & Family US$ 1,5 miliar
19. Soegiarto Adikoesoemo US$ 1,3 miliar
20. Murdaya Poo US$ 1,3 miliar. (*/CNBC)