JAKARTA – Jajaran Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya telah berhasil mengungkap 9.000 butir lebih narkoba jenis baru. Kandungan narkoba jenis ekstasi diamond tersebut mampu memberikan stimulus-stimulus hingga jangka panjang. Parahnya, pengguna bisa nekat bunuh diri jika sudah candu.
“Sedangkan efek buruknya yaitu setelah menggunakan zat ini adalah kesulitan berbicara ada perasaan bingung, cemas, gemetar, mual, muntah, paranoid, keinginan bunuh diri, jadi lebih banyak efek buruknya Metoxethamine tersebut,” kata Anggota Puslabfor Mabes Polri AKBP Jaswanto, saat dikonfirmasi, Selasa (26/2/2019).
“Adapun efek jangka pendek yang dirasakan pengguna metokstamin adalah perasaan bahagia atau eforia, meningkatkan empati, perasaan damai dan tenang, halusinasi, penglihatan dan perasaan out of body,” sambungnya.
Sementara itu Kasubdit I Narkoba PMJ pimpinan AKBP Jean Calvijn Simanjuntak menambahkan barang haram tersebut masuk dalam narkotika golongan I.
“Kami menemukan narkotika jenis baru. Bentuknya diamond berwarna coklat. Di setiap butirnya pun ada logo diamond. Awalnya kami cek, tetapi tidak ada kandungan MDMA. Setelah didalami labfor, tidak narkotika golongan 1 ada kandungan metoksitamen,” kata Calvijn.
Sebelumnya, jajaran Subdit I Ditresnarkoba Polda Metro Jaya meringkus dua pengedar narkotika jenis baru jaringan Malaysia, Jakarta dan Pontianak. Dari ungkapan ini, polisi amankan dua tersangka berinisial SS dan ST yang ditangkap di lobi Rumah Sakit Husada, di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Selasa (12/2) sekira pukul 17.45 WIB.
Calvijn Simanjuntak mengatakan, pengungkapan ini merupakan laporan masyarakat. Hingga akhirnya para tersangka berhasil tangkap.
“Keduanya diamankan bersama barang bukti berupa 9.000 butir narkoba jenis baru metoksitamen (mxe), kafein sama ketamin berbentuk diamond, narkoba jenis sabu seberat 1,2 Kilogram, 54 butir ekstasi, dan 135 butir happy five (H-5),” katanya di Polda Metro Jaya, Senin (25/2). (*/Merdeka)
[socialpoll id=”2521136″]