JAKARTA – Kementerian Agama mengaku kesulitan untuk membantu memperbaiki sarana dan prasarana madrasah-madrasah yang rusak akibat banjir di DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jambi, dan daerah lainnya.
“Jujur, saya belum punya cara bantu mereka, apalagi terkait gedung yang rusak,” kata Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Ahmad Umar, dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Selasa, 7 Januari 2020.
Hal itu disebabkan anggaran untuk sarana dan prasarana di Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama dipangkas habis-habisan: dari Rp200-an miliar pada 2019 menjadi hanya Rp30 miliar pada 2020. “Ini seluruh Indonesia. Ini kondisi real kita,” katanya.
Ahmad tak menyebutkan jumlah sekolah madrasah di berbagai daerah di Indonesia yang terdampak banjir tersebut. Kendati begitu, ia akan mencoba bersama-sama untuk mengatasi masalah madrasah itu.
“Kami akan coba melalui upaya-upaya yang kita lakukan mungkin dengan gotong royong. Dan ini baru awal tahun,” katanya. (*/Vivanews)