JAKARTA – Kwartir Nasional Gerakan Pramuka melakukan penandatanganan kerjasama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Aula Gedung C BPOM, Jalan Percetakan Negara No. 23 Jakarta Pusat, Senin (30/10/2017). Penandatanganan ini dilakukan oleh Wakil Ketua Kwarnas Bidang Perencanaan Pengembangan dan Kerjasama Marbawi dan Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya Suratmono.
Kwarnas Gerakan Pramuka mengapresiasi penandatanganan kerjasama tersebut. Marbawi mengatakan, kerjasama dengan BPOM ini untuk menyiapkan anggota Gerakan Pramuka menjadi kader keamanan pangan.
“Kerjasama ini dalam bentuk membantu BPOM untuk mengawasi obat dan makanan, tapi kita lebih pada pangan sehat. Untuk mengawasi itu, anggota Gerakan Pramuka akan dilatih oleh BPOM,” kata Marbawi di sela-sela Focused Group Discussion dan Penandatanganan MoU GERMAS SAPA.
Marbawi meneruskan, kerjasama ini sangat baik, sehingga Gerakan Pramuka baik secara SDM maupun jejaring siap mendukung. Apalagi, ia menilai, masih ditemukan makanan tidak sehat, terutama untuk anak-anak di sekolah.
“Kita ingin generasi besok itu juga sehat. Kontribusi Pramuka di situ, di SDM-nya, di sekolah atau gugus depan. Hal ini untuk menyiapkan 2045 Indonesia juara dunia,” imbuhnya.
Dalam rangka itu, Marbawi menambahkan, Kwarnas Gerakan Pramuka akan mensinergikan Tim Siber Pramuka dan tagline yang selama ini sudah populer bagi anggota Gerakan Pramuka se-Indonesia, Setiap Pramuka adalah Kantor Berita. Setiap Pramuka dengan gadgetnya masing-masing bisa melaporkan jika ditemukan pangan berbahaya beredar di masyarakat.
Usai menandatangani kerjasama itu, Marbawi mengajak peserta Focused Group Discussion dan Penandatanganan MoU GERMAS SAPA melakukan dua kali tepuk Pramuka. Sontak, mereka langsung melakukan dua kali tepuk Pramuka dengan kompak.
Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito berterima kasih dan mengapresiasi kerjasama ini. Sebab, kata dia, pekerjaan pengawasan terhadap obat dan pangan tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan oleh segenap elemen masyarakat juga.
“Kami melakukan pengawasan tidak bisa berdiri sendiri. Pengawasan ini harus dilakukan lintas sektoral. Membangun kemitraan dengan yang lain, dengan seluruh komponen bangsa sangat penting sekali,” terang Lukito.
“Gerakan Pramuka memiliki potensi besar. Pramuka generasi milenial bersama-sama BPOM akan melakukan berbagai aksi pengawasan untuk melakukan perlindungan terhadap masyarakat,” pungkasnya.
Ruang lingkup kerjasama tersebut mencakup, pertama, peningkatan motivsi dan kepedulian anggota Gerakan Pramuka terhadap pemanfaatan aplikasi Pramuka Sadar Pangan Aman (SAPA). Kedua, integrasi Pramuka SAPA pada kegiatan dan pendidikan kepramukaan melalui Tanda Ikut Serta Kegiatan (Tiska), dan bentuk penghargaan lainnya.
Ketiga, penyusunan perencanaan integrasi Pramuka SAPA pada sistem pendidikan dan pelatihan kepramukaan. Keempat, penyelenggaraan bimbingan teknis kemanan pangan kepada anggota Pramuka dalam rangka peningkatan keterampilan anggota Pramuka untuk menjadi fasilitator/kader keamanan pangan.
Kelima, pemanfaatan materi keamanan pangan di media sosial Pramuka (cyber Pramuka). Keenam, berbagi informasi kegiatan di Gerakan Pramuka dan/atau data base terkait pelapor Pramuka SAPA. Terakhir, monitoring dan evaluasi program.
Sebagai informasi, perjanjian kerjasama ini sudah didahului dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kepala BPOM Penny K Lukito dan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault pada 22 Februari 2017 lalu di Taman Rekreasi Wiladatika Cibubur, Jakarta Timur. Penandatanganan ini disaksikan oleh peserta Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Gerakan Pramuka tahun 2017.
Selain melakukan penandatanganan kerjasama dengan Kwarnas Gerakan Pramuka di Aula C BPOM, di waktu yang sama BPOM melakukan penandatanganan dengan Kemendesa, Ketua Umum Tim Penggerak PKK Pusat Erni Guntarti Kumolo, dan Ketua Umum Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia Inggrid Kansil. Penandatanganan itu disaksikan langsung oleh Kepala BPOM. (*/Red)