CILEGON –Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan ASEAN-Indonesia Forum (AIPF) membuka kesempatan bagi BUMN untuk menjalin lebih banyak kemitraan dengan negara lain. Erick menyebut salah satu yang potensial ialah infrastruktur hijau.
“Komitmen akan infrastruktur hijau sejak awal menjadi salah satu fokus transformasi BUMN, momentumnya tepat dalam AIPF ini,” ujar Erick, Rabu, (6/9/2023).
Erick mengapresiasi langkah PT Krakatau Steel (Persero) Tbk melalui anak usahanya yang bergerak di bidang layanan infrastruktur industri yang terintegrasi, yakni PT Krakatau Sarana Infrastruktur akan mengembangkan Krakatau Urban Valley di lahan seluas 270 hektar di Kota Cilegon.
Erick menilai project ini pun memberikan kesempatan kepada investor dan mitra strategis untuk berpartisipasi.
“Kita berharap, dengan kolaborasi dalam memperkuat ekosistem pembangunan infrastruktur hijau, dan tentunya kerja sama yang saling menguntungkan,” kata Erick.
Krakatau Steel merupakan salah satu perusahaan BUMN yang berpartisipasi dalam acara ASEAN Indo Pacific Forum 2023 yang dilaksanakan di Jakarta, 6 September 2023, pada sesi Green Infrastructure & Resilient Supply Chain.
“Konsep kota yang ramah lingkungan merupakan sebuah konsep yang sudah dipersiapkan oleh Krakatau Steel untuk proyek Krakatau Urban Valley yang mengusung konsep green and smart city di Cilegon,” jelas Direktur Utama Krakatau Steel Purwono Widodo.
PT Krakatau Sarana Infrastruktur mempunyai lahan seluas 3.200 hektare di Cilegon, dan sekitar 270 hektare tersebut digunakan untuk wilayah perumahan.
Selama ini, area perumahan hanya digunakan sebagai rumah dinas karyawan Krakatau Steel.
Namun demikian, dalam rencana pengembangan kawasan industri yang terintegrasi dengan kota industri, lahan 270 hektare ini nantinya akan dijadikan wilayah residensial dan komersial.
“Saat ini di kawasan industri Krakatau Steel juga telah dibangun fasilitas stasiun pengisian bahan bakar listrik sehingga mendukung penyiapan Krakatau Urban Valley menjadi smart city yang mengusung green industry dan green infrastructure,” lanjut Purwono Widodo.
Purwono mengungkapkan bahwa Krakatau Urban Valley akan mengimplementasi EBT maupun Green Energy sehingga saat ini pengaplikasiannya mulai dilakukan secara berkesinambungan ke depannya. Secara bertahap, Krakatau Urban Valley menyediakan infrastruktur energi ramah lingkungan, salah satunya adalah pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum.
Pengembangan energi terbarukan juga mulai dilakukan oleh Krakatau Steel dan Group, yaitu melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya di pabrik dan bangunan dengan kapasitas terpasang saat ini sebesar 100 kWp. Selanjutnya, Krakatau Steel Group juga mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung memanfaatkan area reservoir PT Krakatau Tirta Industri seluas 22,8 Ha dengan kapasitas rencana 39 MW bekerjasama dengan PT Krakatau Daya Listrik.
“Dengan semua pengembangan Green Energy dan Green Industry ini kami berkomitmen bahwa di masa mendatang Krakatau Steel dan Group dapat mewujudkan Green Infrastructure di Kota Cilegon, seiring dengan terwujudnya smart city Krakatau Urban Valley yang dapat menyokong kebutuhan hunian dan kawasan industri ramah lingkungan di Kota Cilegon,” tutup Purwono. (*/Red)