JAKARTA – Perjalanan hidup seseorang bisa sangat berubah. Begitu dengan Erlyanie yang kini jadi miliarder. Padahal, dulu dia menangis setiap hari ditekan ibu tiri. Bahkan pernah menjadi pembantu atau asisten rumah tangga (ART).
Memang, dia kini adalah seorang founder dan CEO B Erl Cosmetics. Label kosmetiknya diluncurkan pada Februari 2017 dan pada Agustus 2019, member-nya mencapai 30.000. Namun, sesungguhnya kalau menyibak masa lalu, pernuh dengan derai air mata.
Erlyanie merupakan anak desa ini memilih merantau ke Jakarta bersama tantenya setelah lulus Sekolah Dasar (SD). Alasannya hijrah ke Jakarta karena tidak kuat dengan tekanan yang diterima dari ibu tirinya.
“Di sana tekanan ibu tiri harus nahan nangis tiap hari. Jadi pagi terima ijazah (SD), siang pamit dan ayah karena tahu aku akhirnya diizinkan. Aku ikut tante ke Jakarta,” kata dia, dikutip dari channel YouTube Christina Lie.
Sesampai di Jakarta, dia bingung ingin bekerja apa. Pasalnya, usia Erlyanie saat itu baru 13 tahun. Akhirnya, karena selama ini yang dia ketahui orang desa ke kota menjadi ART, Erlyanie pun ingin menjadi ART.
Dia bekerja menjadi ART di rumah teman tantenya pada 2000 selama 6 bulan. Dengan hasil pekerjaan yang belum maksimal saat itu, seperti menyetrika kurang halus, dia hanya dibayar Rp100.000 per bulan.
Lalu dia pindah ke majikan lain. Tetapi di majikan kedua ini, dirinya malah tidak digaji lantaran dianggap sebagai anak sendiri.
“Majikan kedua, aku dianggap anak, orangnya cerewet, kalau cuci belum bersih minta diulang,” ujarnya.
Nah, di sinilah, dia setiap siang diizinkan majikannya untuk keluar. Kesempatan itu dia manfaatkan untuk pergi ke dua SMP di dekat rumah majikannya secara bergantian.
“Saya izin sejam, saya intipin karena pingin sekolah sampai pernah diusir satpam. Saya juga bilang ke orang tua, ke Jakarta untuk sekolah,” ucapnya.
Ternyata kepala sekolah salah satu SMP itu memperhatikannya. Hingga akhirnya, kepala sekolah tersebut mendatangi rumah majikannya dan membantu Erlyanie untuk mendaftar di SMP tersebut. Karena dua tahun tidak sekolah, dia langsung masuk kelas 3.
Erlyanie bekerja sebagai ART selama 6 tahun hingga lulus SMA. Setelah lulus SMA, dia bekerja menjadi SPG selama setahun untuk mengumpulkan uang untuk kuliah. Setelah uang terkumpul, Erlyanie memutuskan kuliah D3 di Bina Sarana Informatika (BSI) dengan jurusan manajemen IT.
Usai lulus, dia sempat bekerja sebagai admin di perusahaan kontraktor dan notaris. Setelah itu, dia baru memulai bisnis pertamanya, yakni laundry kiloan.
“Modal laundry dari nabung jaman MLM untuk nyewa ruko,” kata dia.
Ketika menjalankan bisnis laundry selama 4 tahun, dia sambil berjualan oline barang apapun, mulai dari baju, obat herbal, kosmetik hingga handphone. Dia juga pernah membuka bisnis restoran.
Setelahnya, Erlyanie baru mencoba bisnis skincare. Dia pun mencari pabrik yang bisa memproduksi kosmetik dengan formula yang berbeda dan berkualitas. Hingga akhirnya menemukan dan mulai memproduksi dan meluncurkannya pada 2017 lalu.
Dalam perjalanannya, Erlyanie mengajak suaminya yang sebelumnya bekerja sebagai kepala IT di sebuah perusahaan untuk menjalankan bisnis mereka bersama-sama.
Sebagai couplepreuner, B Erl Cosmetics yang merupakan singkatan B adalah berkah atau big, sedangkan Erl adalah Erlyanie, itu berkembang hingga hari ini.
Bahkan, tak cuma bisnis kosmetika yang sudah mendapat izin BPOM dan label halal dari MUI, Elryanie juga meluncurkan jilbab dengan label Erlyssa dan produk perawatan bayi.
Dia juga meluncurkan berlanja.id yang menjual berbagai macam produk, mulai dari hand sanitizer, slimming tea, multivitamin hingga minuman kemasan botol.
Inilah kisah sukses pembantu rumah tangga yang jadi miliarder. Perjuangannya tidak gampang, bersekolah ketika jadi pembantu. Namun kegigihannya dapat menjadi inspirasi. Sebuah perjuangan dari zero menjadi hero. (*/Inews)