JAKARTA – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman melakukan pertemuan dengan Anggota IV Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, Prof Rizal Dzalil, di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (30/1).
Pertemuan ini antara lain membahas pengawasan pupuk subsidi karena program pangan yang menjadi salah satu program fokus Presiden Jokowi dalam rangka mensejahterakan petani. Karena pupuk subsidi merupakan komponen produksi penting dan strategis.
Rizal Dzalil menjelaskan, bahwa pupuk subsidi dalam program pangan yang menjadi fokus perhatian yakni terkait pupuk subsidi.
Implementasi distribusi pupuk subsidi harus dapat dijamin efektif untuk petani secara tepat guna dan tepat sasaran. Sehingga petani yang membutuhkan pupuk subsidi benar-benar mendapatkan haknya.
“Saya dengan pak Menteri tadi berbicara tentang pangan dan khusus pupuk subsidi. Kami mendiskusikan bagaimana program ini betul-betul dapat memenuhi kebutuhan petani yang bertani di lapangan yang menjadi tepat guna dan tepat sasaran, serta dapat dicapai ketahanan pangan yang berkelanjutan,” ujar Prof Rizal Dzalil kepada wartawan.
Karena itulah, harapan Presiden supaya petani yang membutuhkan pupuk subsidi, betul-betul mendapatkan haknya.
“Diskusi ini berjalan lancar, mudah-mudahan sesuai yang diharapkan kita semua,” jelas Rizal Dzalil.
Berdasarkan Kementerian Pertanian (Kementan) alokasi pupuk subsidi tahun 2016 lalu sebesar 9,5 juta ton. Subsidi pupuk memberikan benefit dan dampak penerimaan yang lebih besar dibandingkan dengan subsidi yang dikeluarkan oleh Pemerintah. (*)