JAKARTA – Belum genap satu tahun menyandang status duda, mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi kini telah menggandeng seorang wanita.
Wanita tersebut diakui Dedi sebagai istri baru sekaligus ibu baru bagi buah hatinya.
Sosok istri baru Dedi Mulyadi itu pertama kali muncul di TikTok pribadi Dedi, @dedimulyadiofficial,
Dalam unggahan yang dipamerkan Dedi, istri barunya tersebut nampak masih berusia muda dan memiliki paras yang cantik.
Selain itu, wanita tersebut juga terlihat sudah akrab dengan putri bungsunya, Nyi Hyang (anak dari Dedi Mulyadi dan mantan istrinya, Anne Ratna Mustika).
Belum diketahui kapan Dedi Mulyadi kembali menikah lagi.
Namun ia sudah terang-terangan menyebut bahwa wanita yang ia pemerkan itu adalah ibu baru bagi anak-anaknya.
Tampak istri baru Dedi Mulyadi sudah akrab dengan Nyi Hyang.
Nyi Hyang memanggil ibu baru dengan sebutan “ibu kelinci”
Dedi Mulyadi juga tidak segan memamerkan keakraban dan kemesraan dengan sang istri baru.
“Nyi Hyang bahagia bersama ibu baru,” tulis Dedi Mulyadi.
Unggahan yang dibagikan oleh Dedi Mulyadi lewat akun TikToknya itu banyak dibanjiri komentar warganet.
Mereka turut mendoakan kebahagiaan bagi mantan Bupati Purwakarta tersebut.
@iyus Sulastri: seneng ngeliat nyi hyang bahagia bersana ayah jg ibu barunya smg syang selamanya ke neng hyang
@Sharmila Mila: Alhamdulilah nyi hyang punya mmh baru semoga langgeung
@selalu mengalah: semoga pilihan pak haji Dedi Mulyadi yg terbaik untuk calon dari nyihiang semoga langgeng dan Nerima apa adanya, Aamiin
Sebelumnya, Dedi Mulyadi dan Anne Ratna Mustika resmi bercerai pada tanggal 22 Februari 2023.
Anne Ratna Mustika melayangkan gugatan cerai kepada suaminya pada penghujung tahun 2022.
Anne Ratna Mustika megaku beberapa kali mendapat perlakuan yang tidak mengenakan dari Dedi Mulyadi.
Ia merasa mendapat tekanan psikis atau KDRT secara psikis.
Tak tahan dengan sikap Dedi Mulyadi, Anne Ratna Mustika memberanikan diri menggugat cerai.
Ia mengaku ingin menyudahi perasaan yang tidak enak selama ini.
Gugatan cerai Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika terhadap suaminya Dedi Mulyadi akhirnya diseteujui hakim.
Sebagai informasi, Anne Ratna Mustika resmi menjadi Bupati Purwakarta usai kepemimpinan Dedi Mulyadi.
Ia terpilih menjadi Bupati Purwakarta berpasangan dengan H. Aming periode 2018-2023.
Secara resmi Bupati Purwakarta tersebut resmi cerai dengan suaminya, Dedi Mulyadi pada awal tahun 2023 kemarin.
Gugatan cerai yang diajukan Anne Ratna Mustika dikabulkan Majelis Hakim Pengadilan Agama (PA) Kabupaten Purwakarta.
Hal tersebut tertuang dalam putusan majelis hakim PA Kabupaten Purwakarta yang dibacakan Hakim Ketua Lia Yuliasih dalam sidang cerai yang digelar secara terbuka pada Rabu (22/2/2023).
“Memutuskan, satu mengabulkan gugatan cerai penggugat, dua menjatuhkan talak satu kepada tergugat yaitu Dedi Mulyadi, tiga Membebankan biaya perkara sebesar 875.000 rupiah,” demikian putusan yang dibacakan Hakim Ketua Lia Yuliasih di ruang sidang, Rabu (22/02/2023).
Pada persidangan kali ini, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika hadir bersama kuasa hukumnya, yakni Ika Rahmawati.
Sedangkan Dedi Mulyadi tidak hadir dan diwakillan oleh Ojat Sudrajat selalu kuasa hukumnya.
Anne Ratna Mustika atau perempuan yang saat ini dikenal dengan Neng Anne mengatakan bahwa keputusan yang dilakukan oleh majelis hakim PA Purwakarta telah sesuai dengan keinginannya.
“Alhamdulillah yah tadi, teman-teman bisa saksikan langsung bahwa akhirnya tuntutan saya dikabulkan oleh pengadilan agama,” ucap Neng Anne.
Sementara itu, Ojat Sudrajat mengatakan bahwa ia akan mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Bandung.
“Ini kan baru putusan tahap pengadilan pertama, yakni pengadilan agama. Nah itu belum memiliki ketentuan hukum yang tetap, masih ada upaya lain.
Upaya hukum lain yang bisa dilakukan oleh tergugat. Kami para penasehat hukum Kang Dedi akan melakukan banding ke Pengadilan Tinggi Bandung,” ucap Ojat.
Mengaku jadi Korban KDRT
Pada kesempatan sebelumnya, Anne Ratna menjelaskan alasannya tetap melanjutkan proses perceraian.
Menurutnya, ada beberapa perbedaan yang membuatnya sering berselisih dengan Dedi Mulyadi.
“Materi gugatan saya selama beberapa tahun mengalami permasalahan, yaitu perselisihan dan cekcok serta perbedaan prinsip dari rumah tangga. Dari situlah terjadi cekcok dan terus menerus ya akhirnya gugatan cerai,” jelasnya.
Selain itu, ia menyebut ada kekerasan secara verbal yang dilakukan oleh Dedi Mulyadi saat menjalani rumah tangga.
“Perselisihan itu pertama, adanya ketidakterbukaan dalam manajemen keuangan rumah tangga, lalu kewajiban tergugat sebagai suami tidak dilaksanakan seperti kewajiban menafkahi lahir dan batin, ketiga adanya kekerasan verbal atau KDRT psikis,” terangnya.
Terkait upaya mediasi, Ambu Anne mengatakan jika tidak menemui kesepakatan dalam proses mediasi yang sudah dijalani.
Hanya kesepakatan terkait hak asuh anak yang menjadi hasil dari mediasi.
“Kami langsung agenda pembacaan materi gugatan. Tapi dari hasil proses mediasi, ada satu poin yang kemudian tidak masuk kategori gugatan cerai, yaitu hak asuh anak.”
“Jadi tidak ada lagi tuntutan hak asuh anak, anak boleh dalam pengasuhan kedua belah pihak,” ujarnya.
Dedi Mulyadi membantahnya alasan Bupati Anne.
Anggota DPR RI itu kemudian menyindir Anne berangkat umrah ke Arab Saudi bersama guru ngaji.
Menurutnya, hal itu tidak terjadi karena Anne Ratna tidak menunjukkan pernah mengalami KDRT psikis.
“Istri mengalami KDRT psikologi itu tandanya murung secara terus menerus kehilangan kepercayaan diri, tidak bisa mengambil keputusan. Ada engga tanda-tanda di Embu Anne? Hari-hari sebagai bupati pede Mbu ini,” ujarnya pada TribunJabar.id, Rabu (16/11/2022).
Ia juga membantah ketika disebut tidak pernah memberi nafkah lahir dan batin.
Dedi menyebut keadaan ekonomi keluarganya berkecukupan dan ia masih memberikan nafkah kepada anak-anaknya.
“Ngomong kebutuhan apa sih yang kurang, makan, minum, mobil, beras, baju difasilitasi oleh negara. Jadi sebenarnya anggaran rumah tangga bupati itu ada, artinya engga ada problem soal itu.”
“Yang paling besar sudah hampir selesai kuliah di Universitas Padjajaran, terus yang kedua masuk Universitas Parahayangan saya yang jamin dari biaya masuk hingga kosannya. Yang bungsu lagi lucu-lucunya, dan gaji pengasuhnya saya yang jamin,” tambahnya.
Politisi partai Golkar ini juga mempertanyakan Ambu Anne yang berangkat umrah tanpa meminta izin dirinya yang masih berstatus suami.
Dedi juga menyindir guru ngaji istrinya yang tidak mendamaikan permasalahan keluarga.
Saat pergi umrah, Ambu Anne ditemani oleh keluarga, anak keduanya dan guru ngaji.
“Dan guru ngajinya seharusnya bertanya pada saya sebagai suami, ini istrinya mau pergi dengan saya bagaimana boleh atau tidak.
Tugas guru ngaji itu mendamaikan bukan memberikan hukuman pada seseorang.”
“Jadi misal ada murid di pengajiannya bermasalah, tugas guru ngaji mendamaikan, telepon saya ‘ini istrinya ngadu ini’, begitu. Bukan sekadar ngasih air doa agar anaknya lupa sama bapaknya, itu tidak boleh,” tegasnya. (*/Tribunnews)