JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bakal memusnahkan jahe impor campur tanah. Jahe-jahe tersebut saat ini masih berada di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta dan Tanjung Perak, Surabaya. Totalnya ada 13 kontainer.
Awalnya, Ketua Komisi IV DPR RI Sudin mencecar Kementerian Pertanian (Kementan) yang terkesan diam saja menyikapi jahe impor campur tanah.
“Satu bulan lalu sudah telepon Kepala Badan Karantina untuk memusnahkan jahe yang campur tanah, 9 kontainer di Surabaya, 2 kontainer di Tanjung Priok, Alhamdulillah sampai hari ini belum dimusnahkan juga, malah yang di Tanjung Priok dari 2 tambah lagi 2 jadi 4,” kata dia dalam rapat kerja dengan Mentan, Kamis (18/3/2021).
“Coba kita pikirkan alangkah bahayanya jahe campur tanah masuk ke Indonesia. Sebelumnya pun saya tahu cuma saya diam saja, kasak-kusuk kasak-kusuk ‘sudah jahenya dibersihin saja supaya bisa keluar’. Saya sudah cek sampai hari ini 9 dan 4 (kontainer) belum dimusnahkan juga,” sambungnya.
Merespons itu, Mentan mengatakan akan memusnahkan jahe-jahe impor campur tanah tersebut. Dia bakal mengawal langsung.
“Jadi ada 2 pelabuhan, Tanjung Priok dan Tanjung Perak dan semua kontainer dan lain-lain itu masih standby di tempat, dan tentu saja hari ini juga saya akan melakukan pengawalan langsung,” tegasnya.
Kementan memberi kesempatan kepada pihak importir untuk segera memusnahkan jahe-jahe yang diimpor. Namun, sampai detik ini hal itu belum diindahkan juga. Pihaknya pun berjanji akan memastikan jahe campur tanah yang diimpor untuk segera dimusnahkan, setidak-tidaknya pada minggu ini.
“Saya janji akan berangkat untuk dilakukan pemusnahan,” tambah dia. (*/Detik)