JAKARTA – Kamis pagi, (15/10/2020) Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunjungi kantor GPII dan PII di Jalan Menteng Raya 58, di mana dua hari sebelumnya terjadi insiden penyerangan oleh aparat keamanan dan 17 aktivis GPII dan PII dibawa ke Mapolda Metro Jaya.
Menurut salah satu aktivis GPII Nanang Qosim yang berada di lokasi, Anies datang sendirian ketika beberapa aktivis yang berada di dalam kantor GPII sedang istirahat karena malam sebelumnya mereka harus lembur mengurus pembebasan rekan-rekannya.
“Saya sampai gak percaya, apa bener ini Gubernur yang datang”, kata Nanang Qosim dilansir dari Kanigoro.com.
Menurut Nanang, Anies diterima oleh Sekjen GPII Ujang Rizwansyah dan meninjau lokasi kantor GPII dan PII yang mengalami kerusakan.
Kepada aktivis yang ada di Menteng Raya 58 Anies menanyakan apa saja kerusakan yang terjadi dan berjanji akan membantu perbaikan fisik yang rusak akibat peristiwa malam Rabu 13 Oktober.
Sekjen Ujang Rizwansyah juga menyampaikan kepada Gubernur Anies Baswedan kronologi peristiwa penyerangan dan penangkapan beberapa aktivis GPII dan PII serta kerusakan yang dialami.
Ujang juga menyampaikan kepada Gubernur Anies Baswedan bahwa kantor GPII dan PII di Menteng Raya disamping menjadi kantor organisasi yang sudah berdiri sejak tahun 1945 juga merupakan cagar budaya yang harus dilestarikan.
“Kami mohon Gubernur melalui Dinas Pariwisata bisa membantu merapikan Menteng Raya 58,” demikian kata Ujang.
Gubernur Anies berjanji akan mengkoordinasikan dengan jajaran di bawahnya mengingat urusan cagar budaya menjadi kewenangan dinas dan walikota.
Anies juga meminta kepada pengurus GPII untuk menginventarisir kerusakan dan fasilitas yang perlu diperbaiki kepada Pemda.
Hadir menerima kedatangan Anies antara lain Ujang Rizwansyah (Sekjen PP GPII), di Achmed S Anwar (Kabid ESDA-LH), Dedi HS, (Kabid Infokom PP GPII), Muhammad Natsir, (Wasekjend PP GPII), Boy Saydi (Dewan Syura GPII), Nanag Qosim (Mantan Kabid Dakwah PP GPII).
Menurut Wakil Sekjen GPII Natsir Al-Walid, Anies lebih banyak ngobrol santai dengan pengurus GPII dan menanyakan seputar kerusakan yang dialami akibat peristiwa 13 Oktober 2020 kemarin.
Menurut berbagai sumber, Anies memang hadir berkunjung ke Menteng Raya 58 sebagai bagian dari keluarga Menteng Raya mengingat orang tua Anies merupakan aktivis Masyumi dan Ibunda Anies adalah aktivis Wanita Islam, sebuah organisasi sayap Masyumi yang pernah berkantor di Menteng Raya 58.
Kehadiran Anies menurut Nanang Qosim merupakan bentuk kepedulian sebagai sebagai bagian dari keluarga Menteng Raya 58.
Kepada aktivis yang ada di Menteng Raya 58 Anies berpesan agar senantiasa menjaga kesehatan dan mentaati protokol kesehatan.
“Jaga kesehatan, ya,” kata Anies ketika berpamitan kepada seluruh penghuni Menteng Raya 58. (*/Kanigoro)