SERANG – Film terbaru Garin Nugroho yang berjudul Kucumbu Tubuh Indahku diliputi kontroversi. Film itu dikecam netizen karena menampilkan tema LGBT.
“Film LGBT a****g, mati aja kau LGBT b*****t. Merusak anak-anak bangsa,” ujar salah satu komentator. Yang lain menulis, “Perusak moral. Bikin rusak generasi.”
“Film ini tolong jangan ditayangkan di Indonesia,” netizen lain mengimbau.
Bahkan kini ada petisi yang menolak film itu. “Gawat! Indonesia Sudah Mulai Memproduksi Film LGBT dengan Judul ‘Kucumbu Tubuh Indahku,'” demikian judul petisi di Change.org.
Petisi itu ditujukan kepada Komisi Penyiaran Indonesia dan sudah ditandatangani lebih dari 53 ribu orang. Isinya tidak macam-macam, hanya imbauan untuk memboikot film itu.
Kucumbu Tubuh Indahku bercerita tentang penari Lengger bernama Juno.
Sejak ditinggal ayahnya, Juno bergabung dengan sanggar tari Lengger. Tak diduga tarian itu membuatnya menapaki perjalanan hidup yang berliku. Sampai pada akhirnya, Juno bisa memahami dan menerima keindahan hidup sebagai seorang penari Lengger.
Tari Lengger berasal dari Banyumas. Tarian itu mengharuskan penarinya menampilkan sisi maskulin dan feminin dalam satu tubuh. Biasanya tarian itu dipentaskan lelaki, yang di keseharian mengubah diri jadi perempuan.
Mereka berlaku, berlenggok, dengan gemulai bak wanita sungguhan.
Garin membuat Kucumbu Tubuh Indahku berdasarkan cerita hidup seorang penari Lengger, Rianto.
“Tubuh kita ini menyimpan ingatan. Rangkaian ingatan tersebut menjadi sebuah sejarah manusia, sejarah tubuh dan trauma-traumanya tersendiri yang bukan hanya personal, tapi juga merupakan representasi sosial dan politik yang dialami seorang individu. Seorang penari Lengger yang harus menampilkan sisi maskulin dan feminin dalam satu tubuh adalah sebuah pergolakan ingatan tubuh yang sangat menantang,” kata Garin dalam keterangan pers.
“Ini yang saya tangkap dari cerita hidup Rianto. Dan ini yang ingin saya coba visualisasikan ke dalam film,” Garin melanjutkan. (*/Red)
Sumber : cnnindonesia