BANDUNG – Pakar dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan penjelasan terkait kabar Pulau Jawa bakal diguncang gempa hebat.
Kabar tersebut sempat beredar luas di media sosial yang berbunyi: “Buat yg lg d pulau jawa atau ada keluarga d jawa. PERBANYAK DO’A…TETAP WASPADA…Lempeng Jawa Terus Bergerak, LIPI Ingatkan Potensi Gempa. #SahabatLIPI, #LIPI mewaspadai akan terjadinya gempa dengan kekuatan skala besar khususnya di Pulau Jawa beberapa waktu ke depan. Hal ini akibat meningkatnya aktifitas seismik dengan seringnya terjadi subduksi atau pergerakan lempeng selatan mulai dari Selat Sunda hingga timur Pulau Jawa. Mari simak infonya dari berikut ini.
Pisahkan tas yg ada surat2, obat2 anak yg hrs dibawa dlm kondisi emergency mulai sekarang. Semoga kita sekeluarga selalu dalam lindungan Allah. Aamiin Yaa Robb”
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi PVMBG Badan Geologi Sri Hidayati mengatakan, yang disampaikan oleh Pak Danny Hilman dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) itu tentang potensi gempa bumi di selatan Pulau Jawa.
Di selatan Pulau Jawa, kata Sri, terletak sumber gempa bumi yang berasal dari zona subduksi. Zona subduksi di selatan Jawa ini adalah akibat pertemuan Lempeng Indo-Australia dan Eurasia. “Kapan dan di mana akan terjadi gempa bumi, serta besar magnitude, sampai saat ini belum ada yang bisa memprediksi,” kata Sri.
Kepala Sub Bidang Mitigasi Gempa Bumi Wilayah Barat PVMBG Badan Geologi Dr Akhmad Solihin menyatakan, hasil penelitian terkait potensi sumber gempa bumi (seperti yang diutarakan Danny Hilman dari LIPI), bukan untuk menakut-nakuti dan menjadikan masyarakat panik.
Namun, tutur Akhmad, sebaiknya digunakan untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan upaya mitigasi bencana gempa bumi. Upaya yang dapat dilakukan masyarakat adalah dengan meningkatkan wawasan dan pengetahuan mengenai gempa bumi termasuk mengetahui potensi kegempaan di wilayahnya. Kemudian membangun bangunan yang tahan terhadap gempa bumi.
“Masyarakat perlu mengetahui bahwa sebagian besar wilayah Indonesia merupakan wilayah rawan kejadian gempa bumi. Perlu diketahui juga bahwa hingga saat ini belum ada teknologi atau ahli di dunia, yang dapat memprediksi secara akurat, kapan, di mana dan seberapa besar suatu kejadian gempa bumi,” tutur Akhmad.
Upaya yang dapat dilakukan para peneliti dan ahli gempa bumi, ujar Akhmad, adalah melakukan identifikasi atau pemetaan dan mengkarakterisasi sumber-sumber gempa bumi. Berdasarkan informasi terkait sumber gempa bumi, para ahli juga dapat mengestimasi besarnya guncangan gempa bumi yang dapat melanda suatu wilayah.
“Kemudian hasilnya dapat digunakan sebagai acuan dalam mendesain bangunan di wilayah tersebut,” tandasnya. (*/Sindonews)
[socialpoll id=”2513964″]
Di FP LIPI nya adem2 aja. Ga ada pernyataan macam bgtu.