Tim Falakiyah: Hilal Tidak Teramati dari Seluruh Wilayah Indonesia

JAKARTA – Anggota Tim Falakiyah Kementerian Agama (Kemenag), Cecep Nurwendaya memastikan dari 88 titik pemantauan hilal di 34 Provinsi Indonesia menunjukkan bahwa posisi hilal 1 Syawal 1442 Hijriah belum terlihat.
Hal tersebut dipaparkan dalam seminar posisi hilal sidang Isbat yang digelar di Kementerian Agama, Jakarta, Selasa (11/5).

“Semua wilayah Indonesia memiliki ketinggian hilal negatif antara minus 5,6 sampai dengan minus 4,4 derajat. Hilal terbenam terlebih dahulu dibanding matahari,” terang Cecep dalam rangkaian penetapan 1 Syawal 1442 Hijriah.

Cecep mengatakan, ijtimak baru akan terjadi pada hari Rabu, 12 Mei 2021 sekitar pukul 02.00 WIB. Pada saat itu di seluruh Indonesia terjadi ijtimak atau konjungsi.

Salah satu hasil rukyat yang dipaparkan berasal dari Pelabuhan Ratu, Jawa Barat. Dari titik tersebut, tinggi hilal masih sebatas -4,38 derajat. Selain itu, Cecep mengatakan hasil rukyat dari Jayapura, Papua tinggi hilal masih -5,6 derajat.

“Tidak ada referensi bahwa hilal hari Selasa tanggal 11 Mei 2021 teramati dari seluruh wilayah Indonesia,” ujar Cecep.

Secara keseluruhan, Cecep mengatakan, ketinggian hilal di wilayah Indonesia masih negatif.

“Dengan perkataan lain, saat terbenamnya matahari di seluruh wilayah Indonesia pada Selasa 11 Mei, hilal posisi berada di bawah ufuk dikatakan ketinggian hilal negatif,” tambah dia.

Diketahui, hilal adalah bulan sabit kecil yang terlihat tepat setelah matahari terbenam. Kriteria untuk menentukan bulan baru dalam kalender Islam ialah tinggi hilal minimal 2 derajat, elongasi bulan ke matahari minimal 3 derajat atau umur hilal minimal 8 jam.

Apabila sang bulan sabit sudah terlihat, meski pun tipis, maka sudah dipastikan penanggalan baru dalam bulan Islam akan terjadi setelahnya.

Setelah seminar pemantauan hilal ini, rencananya sidang Isbat 1 Syawal 1442H akan dimulai secara tertutup. Menag Yaqut Cholil Qoumas yang akan memimpin langsung sidang isbat tersebut. (*/Cnn)

Comments (0)
Add Comment