JAKARTA – Setelah jagat maya diramaikan dengan dugaan hoax keluarga Akidi Tio yang akan menyumbang Rp2 triliun untuk penanganan pandemi covid-19 di Indonesia, kini netizen menghubungkan kasus itu dengan pidato Rp11 ribu triliun yang diutarakan Presiden Joko Widodo.
Pada 2016, dalam acara sosialisasi Tax Amnesty di Balikpapan, Jokowi mengklaim telah mengantongi data soal jumlah dana/aset warga negara Indonesia (WNI), baik individu maupun perusahaan, yang disimpan di luar negeri. Ia menyebut jumlahnya mencapai Rp11 ribu triliun.
Pada 2020, isu dana/aset WNI Rp11 ribu triliun itu sempat berubah menjadi hoaks bahwa pemerintah memiliki dana di luar negeri. Kominfo telah meluruskan kabar hoaks tersebut dan menyatakan Pemerintahan Jokowi memiliki dan menyimpan uang Rp11 ribu triliun di luar negeri adalah informasi menyesatkan.
Dengan adanya isu hoax yang menyeret keluarga Akidi Tio itu, warganet lantas menyamakan kasus itu dengan pidato presiden Jokowi yang dituturkan 5 tahun lalu. Salah satunya pada akun @ndcapio.
Ia menghubungkan bahwa pidato Jokowi itu bertepatan dengan kasus hoax keluarga Akidi Tio ditangkap, yang juga menjelang hari kemerdekaan Republik Indonesia 5 tahun lalu.
“Iseng-iseng buka video 11.000 T dan di kantong sebelahnya lebih banyak lagi. Rupanya pidato tersebut tepat hari Senin 1 Agustus 2016, 5 tahun yg lalu. Hari ini senin, 2 Agt 2021 prank 2T ditangkap. Sungguh ajaib, keduanya terjadi menjelang Hari Kemerdekaan,” ujar @ndcapio, Selasa (3/8).
Selain itu ada pula akun @newsalihova. Ia menilai cerita Rp11 ribu triliun itu merupakan prank (lelucon dengan menipu), dan mempertanyakan kelanjutan sosok yang menyebut adanya dana tersebut. Sedangkan keluarga Akidi Tio saat ini sudah ditetapkan menjadi tersangka.
“Ada yang nge-prank hibah dana Rp2 triliun langsung tersangka. Kalo ada yang nge-prank ada dana Rp11.000 T, baiknya diapain orangnya ya?” katanya.
Lebih lanjut netizen @iyutasarie membagikan cuplikan video yang merupakan pidato presiden pada 2016, saat menyatakan bahwa Jokowi memiliki data masyarakat hingga Rp11 ribu triliun.
Akun @iyutasarie juga mengatakan bahwa prank Rp2 triliun merupakan nominal yang kecil, sedangkan dirinya menghubungkan laporan Jokowi soal uang Rp11 triliun itu.
“Cuma kena prank Rp2T itu kecil. Tenaaag, masih PUNYA Rp11.000 triliun,” ujarnya.
Nama Akidi Tio sebelumnya tengah ramai diperbincangkan, karena memberikan sumbangan untuk penanganan wabah corona (Covid-19) dengan nilai Rp2 triliun.
Sumbangan triliunan rupiah itu baru diberikan secara simbolis melalui anaknya, Heriyanti. Ia mengaku uang tersebut merupakan tabungan dari sang ayah yang sudah meninggal lebih dahulu pada 2009.
Setelah hampir sepekan berlalu uang tak kunjung diserahkan. Polda Sumatera Selatan lantas menetapkan anak bungsu Akidi Tio, Heriyanti sebagai tersangka kasus sumbangan Rp2 triliun.
Heriyanti ditetapkan sebagai tersangka karena dianggap menyiarkan kabar tidak pasti mengenai pemberian bantuan sebesar Rp2 triliun untuk penanganan Covid-19 di Sumsel. (*/CNN)