Karya Terbaik Ulama Indonesia di Bidang Politik

KH. Hafidin, S. Ag, Aktivis Penggerak Ekonomi dan Politik Keumatan

FAKTA – Dalam tradisi keilmuan ulama, untuk mengeluarkan fatwa atau pendapat atau keputusan, selalu melalui proses pemahaman utuh dan menyeluruh dengan melibatkan, paling tidak 7 komponen pemahaman benar atau fiqih tentang sebuah masalah, sebagai berikut :

1. Fiqhul Waqi’
2. Fiqhun Nushush
3. Fiqhul Maqoshid
4. Fiqhul Muwzanat
5. Fiqhul Aulawiyat
6. Fiqhul Maalat
7. Fiqhu Tanzil

Alhamdulillah, bangsa Indonesia memiliki banyak ulama yang yang mempuni yang dalam tradisi santri, apapun suatu tindakan atau keputusan yang akan diambil, selalu berkonsultasi kepada ulama-ulama senior, agar aktivitas yang akan dilaksanakan sesuai ilmu dan pemahaman ulama.

Ini memang tradisi yang telah ditunjukkan oleh sejarah Islam, dimana para raja muslim, gubernur dan pejabat tinggi muslim, selalu melakukan proses konsultasi ke ulama sebelum melaksanakan kebijakan publik atau ulama sendiri yang datang ke istana menegur Raja atau gubernur atau pejabat yang perilaku dan keputusannya keliru.

Di Indonesia tradasi ini masih terus berjalan sampai sekarang, walau sudah beda tujuan, yaitu mendatangi atau mengunjungi ulama atau kyai hanya saat butuh suara karena mau pemilu.

Terlepas dari itu semua, yang pasti tradisi konsultasi ke ulama dan proses ulama menggunakan disiplin 7 ilmu ushul fiqh tersebut, telah terjadi dimasa perjuangan kemerdekaan dan penentuan dasar negara dalam berbangsa di bangsa Muslim Indonesia, ditengah hegemoni kekuatan baru, yaitu Dalam tradisi hadits disebut Mulkan Jabariyah dan penulis menyebutkannya sebagai Mulkan Jabariyah Internasional.

Ummat Islam, khususnya Bangsa Muslim Indonesia, dari Abad ke 16 – 20 mengalami proses keruntuhan dari kejayaannya. Sebab utamanya tentu adalah karena proses pergiliran waktu berkuasa dari Muslim ke kekuatan lain, yang sampai saat ini diwakili oleh Eropa Yahudi dan Kristen. Mereka bangkit, setelah banyak belajar dari kaum muslimin yang telah menguasai dan bermusuhan dengan mereka selama belasan abad, yaitu sejak Nabi Muhammad hadir sampai kekuasaan Turki Utsmani.

Kebangkitan Eropa bisa dipastikan karena sukses mereka mengunduh ilmu dan pengalaman dari ulama dan cendikia kaum muslimin dalan berbagai bidang ilmu pengetahuan dan filsafat.

Hasil dari itu semua, terlihat saat ini dimana Eropa dan Amerika sebagai buah hasil kebangkitan Eropa menguasai kehidupan, bahkan diatas 65% resources dunia dikuasai Eropa dan Amerika, dengan Amerika sebagai polisi dunianya.

Demikian pula kebangkitan Jepang, cina dan India mempengaruhi hegemoni atas ummat Islam seluruh dunia, termasuk bangsa Muslim Indonesia.

Nah, kembali ke peran ulama Islam bangsa Indonesia saat proses kemerdekaan dan membangun pondasi bernegara di bangsa Muslim Indonesia, menurut penulis ulama telah menorehkan karya terbaiknya, dibidang Politik, yaitu melahirkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.

Dua Karya terbaik ini, menghadirkan Indonesia yang kenyal, kuat dan bisa menjadi macan Asia disaat ummat Islam di seluruh dunia dalam penindasan berkepanjangan oleh Amerika dan sekutunya.

Mari kita lihat, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bentuk Negara bukan Negara Islam, namun isi Pancasila dan undang-undang Dasar 1945, sarat dengan potensi kaum muslimin di Indonesia menjalankan syariat Islam lebih leluasa.

Ini keputusan jitu ulama bangsa Muslim Indonesia yang cemerlang dan luar biasa. Bentuk negara menyesuaikan keadaan Zaman (Zaman Kekuasaan Mulkan Jabariyah Internasional) dan Isi Negara sangat longgar dan fleksibel sebagai fasilitas pengamalan syariah di semua lini kehidupan.

Wal Hasil, Bangsa Muslim Indonesia adalah bangsa Cerdas dalam menghadapi dan menyelamatkan diri dari kekejaman yang mungkin terjadi dengan lahirnya kekuasaan musuh besar ummat Islam, yaitu Mulkan Jabariyah Internasional.

Terbukti, sampai saat ini, ummat Islam Bangsa Indonesia sanggup bertahan dan mulai bangkit kembali dan tidak mengalami agresi militer besar-besaran seperti kaum muslimin di benua yang lain.

Mari kita bersyukur dikaruniai ulama bangsa yang jenius dan mari kita isi kemerdekaan dengan mengisi seluruh ruang-ruang kehidupan berbangsa dan bernegara dengan Akhlak Islam dan wujudkan tradisi keulamaan terbaik kita. ***

 

Comments (0)
Add Comment