FAKTA – Tulisan ini saya buat sebagai respon pendapat Ulama’ yang mengatakan monogami, beristri satu adalah fitrah laki-laki. Jadi justru saya berpandangan sebaliknya, bahwa poligami adalah fitrah laki-laki, kalau tidak, lalu mengapa Allah mengiming-imingi kaum laki-laki dengan bidadari-bidadari, yang bermata lentik nan cantik, yang jumlahnya untuk tiap laki-laki minimal 70 buah? Sehingga di surga tidak ada laki-laki yang cuma punya satu pasangan.
Allah berfirman:
وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Bagi mereka Istri-istri yang suci dan mereka abadi di dalamnya. (Al-Baqarah 25)
Dalam kitab-kitab Tafsir disebutkan bahwa istri-istri mencakup istri dari kalangan manusia dan para bidadari surga.
Jika laki-laki cuma cukup satu wanita, tentunya iming-iming Allah ini menjadi sia-sia dan tak masul akal.
Allah juga berfirman:
وَزَوَّجْنَاهُمْ بِحُورٍ عِينٍ
Dan kami nikahkan mereka dengan para bidadari (Ad-Dukhon 20)
Jadi bagi mereka yang bersikukuh cukup satu istri, tolong nanti bisa hubungi saya. Saya siap menampung bidadari-bidadari yang kamu tolak.
Adalah fitrah bagi laki menyukai banyak wanita, barang siapa laki-laki yang mengingkari ini maka anggap saja ia tidak normal. Allah berfirman:
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ
Dihiaskan bagi manusia kecintaan pada syahwat yaitu pada para wanita…. (Ali Imron 14)
Bahkan Rasulullah pun mengakui hal ini ketika beliau berkata:
حُبِّبَ إِلَيَّ مِنَ الدُّنْيَا النِّسَاءُ وَالطِّيبُ،
Aku dibuat mencintai dari dunia; wanita dan wewangian. (HR. Nasa’i)
Kata An-Nisa’ dalam ilmu gramatika arab adalah Isim Jamak (plural) bukan tunggal, lalu perhatikan kata (حُبِّبَ) yang artinya aku dibuat mencintai, bukan aku mencintai, mengapa demikian? karena mencintai banyak wanita itu sudah merupakan kodratnya laki-laki, yang tak bisa dia tolak.
Karena poligami merupakan suatu hal yang fitrah bagi laki-laki dalam hidupnya, maka ibarat seseorang punya “barang” jika digunakan sesuai dengan fitrahnya, sesuai dengan fungsi asal ia dibuat, tentu “barang” itu menjadi lebih awet dan berumur panjang. Begitu juga laki-laki ketika berpoligami karena telah menjalankan fitrahnya sebagai laki-laki, maka penelitian menunjukkan bahwa laki-laki yang berpoligami berumur lebih panjang daripada yang bermonogami.
Setelah melakukan analisis terhadap praktek poligami di hampir 140 negara, Virpi Lummaa, seorang ekolog dari University of Sheffield, Inggris menyebutkan bahwa pria yang melakukan poligami cenderung lebih panjang umur hingga 12 persen daripada pria yang monogami.
Tidak hanya pria, wanita yang dipoligami pun ternyata lebih panjang umur. Sebuah fenomena yang disebut para peneliti sebagai efek nenek bisa menjelaskan mengapa wanita yang dipoligami punya umur lebih panjang, terutama setelah melewati masa menopause.
Lumma mengatakan bahwa setiap 10 menit seorang wanita berhasil melewati masa menopause, kebahagiaanya akan bertambah 2 kali lipat. Peneliti mengatakan bahwa banyaknya cucu dan perhatian dari anak-anaknya membuat ia lebih bahagia dan ingin hidup lebih lama.
Sementara itu, pria yang melakukan poligami disebut peneliti masih memiliki alat reproduksi yang bagus hingga umur 60, 70, bahkan 80 tahun. “Hal itulah yang yang kemungkinan memperpanjang hidupnya,” ujar Lumma seperti dikutip dari Redorbit.
Lumma dan timnya membandingkan negara-negara yang melakukan praktik poligami dengan negara yang monogami, dan hasilnya ternyata mereka yang melakukan praktik poligami memang lebih sehat dan memiliki nutrisi yang lebih baik ketimbang mereka yang monogami.
Peneliti mengatakan bahwa rahasia dari manfaat poligami berasal dari istri. Suami yang memiliki istri banyak, yang bisa mengurus dirinya dengan baik sudah tentu akan memiliki kesehatan yang lebih baik. Mereka juga akan lebih bahagia karena memiliki banyak anak dan kehidupan seksnya terpenuhi terus.
“Kebutuhan seks yang terpenuhi membuat kesuburan tetap bertahan meski sudah memasuki usia abu-abu. Dan kesuburan seseorang sangat berpengaruh terhadap fungsi hormon yang mengatur metabolisme tubuh. Semakin baik kesuburannya, semakin baik pula kinerja hormon dan itu membuat seseorang tetap sehat,” jelas Lumma.
Manfaat poligami lainnya yang disebut peneliti yakni adanya dorongan dan motivasi untuk terus menghidupi dan memberi nafkah untuk anak dan istrinya. Menurut antropolog Chris Wilson dari Cornell University in Ithaca, New York, hipotesis tersebut sangat masuk akal.
Artikel ini ditutup dengan pernyataan menarik:
Namun yang paling penting dalam poligami adalah perhatian suami terhadap semua istri dan anak-anaknya. “Suami yang melakukan poligami akan lebih panjang umur hanya jika ia bisa memperhatikan dan memperlakukan semua istri dan anak-anaknya dengan adil,” ujar Wilson.
Sebagian orang berdalil tentang keutamaan monogami dengan tindakan Nabi Saw ketika beristri Khodijah, bahwasanya beliau setia dengan Khodijah selama 25 tahun, tidak menikah dengan wanita lain sampai Khodijah wafat. Akan tetapi saya katakan bahwa siti Khodijah adalah istri yang begitu sempurna, yang demikian besar jasanya pada Nabi Saw, sehingga saya katakan, jika semua istri mampu bersikap pada suaminya seperti halnya Khodijah bersikap pada Nabi Saw, maka tidak ada laki-laki yang berpoligami, bahkan terbesit pun tidak.
Ada lagi yang berdalil dengan kesetian Sahabat Ali pada Siti Fathimah, Kenyataannya Sahabat Ali pernah hendak berpoligami tapi dibatalkan karena telah berjanji pada Nabi untuk tidak menyakiti Fatimah. Dan lagi, biarpun Sahabat Aly cuma beristri satu, bukan berarti beliau cuma berhubungan intim dengan istrinya saja, kenyataannya –tersebut dalam hadits, beliau dalam sebuah peperangan pernah berhubungan intim dengan seorang budak tawanan perang. Begitu juga sahabat Utsman ketika beristrikan putri Nabi, biarpun bermonogami ketika beristrikan Ruqayyah maupun Ummu Kultsum, tapi beliau punya budak wanita untuk menyalurkan gejolak syahwatnya ketika istrinya berhalangan. Mengapa demikian? Karena memang sudah kodratnya laki-laki menyukai banyak wanita. Walaupun diantara sekian wanita cuma ada satu yang benar-benar dicintainya.
Sebagai penutup, hendaklah diketahui bahwa jika dilakukan dengan benar dan adil, serta para istri mampu mengesampingkan rasa cemburunya, maka poligami justru sangat meringankan beban wanita. Bayangkan, kewajiban mengurus suami dan anak yang biasa ditanggung satu orang kini bisa dibagi menjadi dua, tiga, empat orang. Terlebih jika sang suami menginginkan banyak anak, beban melahirkan dan merawat anak bisa dibagi diantara para istri, dan satu sama lain bisa saling membantu. Dengan demikian beban rumah tangga menjadi ringan, dan waktu yang luang menjadi lebih banyak, yang bagi para wanita sholehah bisa dimanfaatkan untuk memperbanyak ibadah kepada Allah. (***)
Sumber:https://taimullah.wordpress.com/2018/12/22/poligami-adalah-fitrah-laki-laki/