PANDEGLANG – Cita-cita Bupati Pandeglang, Irna Narulita untuk menjadikan Kabupaten Pandeglang menjadi Central produksi pangan atau lumbung pangannya Provinsi Banten, nampaknya harus dicapai dengan usaha serta waktu yang panjang, pasalnya dari 54000 hektar luas lahan pesawahan yang dimiliki Pandeglang belum sepenuhnya memiliki jaringan irigasi. Padahal fungsi Irigasi tersier merupakan salah satu faktor penting dalam penyediaan air di pesawahan sehingga meningkatkan produksi hasil pertanian.
Kepala Bidang Prasarana Sarana Pertanian (PSP) Dinas Pertanian Pandeglang, Uun Junandar mengungkapkan, bahwa Kabupaten Pandeglang mempunyai luas lahan pesawahan sebanyak 54000 hektar yang terdiri dari 32.699 Hektar Sawah Tadah Hujan dan 22.054 sawah yang diairi oleh irigasi teknis, semi teknis maupun irigasi sederhana atau pedesaan. Namun, dari 22.0054 hektar luas lahan pesawahan yang bergantung pada aliran air sungai atau irigasi tersebut, hanya 12575 hektar sawah yang baru mempunyai jaringan irigasi tersier atau baru 53 persen sawah yang mempunyai irigasi.
“Sejak tahun 2011 sampai dengan 2017 kemarin, kami (Dinas Pertanian) sudah menangani atau membangun irigasi sebanyak 43 persen dari total 22054 hektar luas lahan sawah yang dimiliki oleh kabupaten Pandeglang,”ungkapnya kepada Fakta Pandeglang.
Di tahun 2018 ini Dinas pertanian kabupaten Pandeglang hanya menganggarkan Rp 150 juta dari anggaran APBD Kabupaten Pandeglang untuk membangun irigasi tersier di 60 Hektar sawah yang ada di kabupaten Pandeglang, namun beruntung Pemerintah Pusat melalui Kementrian Pertanian Republik Indonesia telah mengucurkan dana sebesar Rp. 1,1 miliar untuk pembangunan irigasi di 500 hektar sawah di Pandeglang.
” Alhamdulillah pada tahun 2018 ini kami ada anggaran dari kementrian pertanian melalui anggaran Dekon dan juga Anggaran APBD Pandeglang, pada tahun ini 560 hektar yang telah kita bangun dan sebagiannya sedang dalam proses pembangunan dan untuk lokasinya tersebar di seluruh kabupaten Pandeglang,”bebernya panjang lebar.
Meski begitu, pihaknya menargetkan pada 3 sampai dengan 5 tahun kedepan, pesawahan yang belum mempunyai irigasi bisa terselesaikan dengan bantuan anggaran dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
“Untuk target kita harapkan pada 3 sampai dengan 5 tahun target pembangunan irigasi tersier bisa selesai, tentunya dengan dukungan dari Pemerintah Pusat maupun pemerintah daerah,” harapnya. (*/Gatot)