PANDEGLANG – Hasil monitoring badak jawa (Rhinoceros sondaicus) selama kurun waktu 2017, tim monitoring tidak merekam adanya 10 individu badak jawa yang sebelumnya tercatat di 2016 lalu.
Menurut siaran pers yang diterima Senin (26/2/2018), BTNUK hanya mencatat 57 individu yang di tahun sebelumnya ada 67 individu.
“Dari hasil identifikasi klip video badak Jawa pada tahun 2017, badak Jawa yang terekam kamera video trap sebanyak 57 individu,” ujar Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon (BTNUK), Mamat U Rahmat, Senin (26/2/2017).
Kesepuluh individu badak Jawa yang tidak terekam video trap dalam kurun waktu 2017 tersebut adalah Kasih, Wira, Ratu, Satria, Srikandi, Sari, Tiara, Rimbani, Melati dan Ratih.
Sebagian besar individu tersebut adalah betina dewasa dan satu betina remaja, satu lainnya adalah pejantan anakan dari individu Ratu yaitu satria.
Menurut Kepala BTNUK, tidak terekamnya ke sepuluh individu tersebut karena diperkirakan adanya perpindahan area jelajah yang tidak tercover video trap.
“Kemungkinan dari 10 individu badak tersebut pindah jalur sehingga berada diluar jangkauan pengamatan kamera, selain itu dari 100 persen kamera yang dipasang 50 persen aktif dan masih bagus,”imbuhnya.
BTNUK juga berkeyakinan jumlah individu badak jawa di habitatnya masih terjaga.
“Hasil pemantauan lapangan tim monitoring tahun 2017 tidak ditemukan adanya tanda-tanda kematian badak jawa, berdasarkan hasil penghitungan kumulatif dapat disimpulkan minimum badak jawa di TNUK adalah 67 individu,” pungkasnya.
Sementara itu komposisi jumlah individu badak jawa yang masih eksis di TNUK yaitu, jantan 37 dan betina 30 ekor. Untuk range umur untuk anakan 13 individu dan remaja dewasa 54 ekor. (*/Yosep)