PANDEGLANG – Ratusan relawan baik dari TNI, Polri dan komunitas relawan yang sedang bertugas di posko bencana alam tsunami selat Sunda yang berlokasi di kantor kecamatan sumur, pada Selasa (25/12/2018) sekitar pukul 15.21 Wib, dikagetkan dengan teriakan masyarakat dan relawan yang menyebutkan air laut pasang tinggi dan mulai memasuki daratan.
Tak ayal teriakan panik dari masyarakat dan relawan tersebut membuat panik seluruh masyarakat dan relawan yang bekerja disekitar kecamatan tersebut. Semua orang berhamburan menyelamatkan diri ke lokasi-lokasi titik evakuasi yang sudah ditentukan.
Ariman salah seorang warga desa sumber jaya kecamatan sumur, mengungkapkan, sangat trauma dengan adanya teriakan akan datangnya air tsunami.
“Gak banyak mikir, ketika banyak teriakan warga. Kami langsung lari menyelamatkan diri. Karena kami trauma dengan kejadian kemarin,” ujarnya saat ditemui dijalur evakuasi tsunami yang ada di desa sumber jaya kecamatan sumur, Selasa (25/12/2018).
Kepala Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika BMKG Serang, Tarjono mengungkapkan bahwa ketinggian air laut pasang pada Selasa (25/12/2018) sekitar pukul 15.21 wib tersebut, merupakan air laut pasang biasa.
Tarjono mengungkapkan, air laut yang pasang saat ini dinyatakan aman dan sudah sesuai dengan perkiraan yang dirilis oleh BMKG pusat mengenai ketinggian ombak yang akan terjadi hari ini sampai dengan 26 Desember 2018.
“Ngga ada dan belum ada peringatan adanya tsunami, tapi kalau untuk warning peringatan gelombang besar memang sampai dengan Rabu (26/12/2018) besok, di Utara selat Sunda gelombang tinggi diperkirakan mencapai 0,3 sampai 1 meter, kalau untuk selatan selat sunda tinggi gelombang diperkirakan mencapai 1,5 meter sampai dengan 2 meter, tapi kondisi gelombang masih berada di tahap normal,”ungkap Tarjono saat dihubungi melalui telepon selulernya.
Pihaknya mengklaim bahwa, gelombang air laut saat ini masih dibatas normal dan masih dalam relatif aman.
“Untuk saat ini gelombang tinggi dibeberapa lokasi masih relatif aman,”bebernya. (Gatot)