PANDEGLANG – Kondisi bangunan Taman Kanak-kanak (TK) Negeri Cilabanbulan, tepatnya di Kampung Manungtung, RT/RW 03/01, Desa Cilabanbulan, Kecamatan Menes. Mengalami kerusakan yang sangat parah dan sudah lama tidak ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten Pandeglang khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang membidangi pendidikan.
Ibnu Ruslan, Komite Sekolah TK Negeri Cilabanbulan membenarkan kalau kondisi bangunan tersebut sudah lama mengalami kerusakan, namun sampai sekarang tidak ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten Pandeglang maupun dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, apalagi untuk sementara 40 peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar tidak menggunakan ruangan tersebut.
“40 peserta didik tidak menggunakan ruang belajar, lantaran kondisi bangunannya sangat memprihatinkan, dikhawatirkan ketika peserta didik menggunakan ruangan tersebut tiba-tiba roboh itu akan membahayakan bagi peserta didik, saya berharap agar Pemerintah Kabupaten Pandeglang khususnya Dindikbud untuk segera merealisasikan bangunan,” ujar Ibnu Ruslan, Komite Sekolah TK Negeri Cilabanbulan.
Lanjut Ruslan, para peserta didik dalam mengikuti belajar mengajar untuk sementara ini tidak menggunakan ruangan tersebut, namun lebih memilih belajar di luar dibagian teras dikarenakan ketika saat belajar ruangan tersebut roboh itu akan membahayakan bagi peserta didik.
“Saya meminta kepada pemangku kebijakan Bupati Pandeglang (Irna Narulita-red) bisa memperhatikan khususnya pendidikan yang ada diwilayah Kabupaten Pandeglang, karena pendidikan sangat penting bagi generasi penerus dalam menimba ilmu,” ungkap Ibnu Ruslan yang akrab disapa Ucan.
Latifah, Guru TK Negeri Cilabanbulan menuturkan untuk selama ini pihaknya melakukan pembelajaran bagi perserta didik diluar ruangan, dikarenakan kondisi bangunan tersebut sudah tidak layak untuk ditempati, lantaran dari mulai bagian atas Plapon, Genteng, Dinding, Pondasi bawah, dan Tiang Penopang semuanya rusak.
“Kami memberikan pembelajaran bagi beserta didik dilakukan diruang kelas dikarenakan kondisi bangunan yang kurang memadai, apalagi saat ini kondisi cuaca yang kurang baik seperti angin kencang dan hujan lebat, selain itu ke khawatiran kami kalau menggunakan ruang kelas tiba-tiba roboh dan menghantam peserta didik, siapa yang bertanggungjawab atas kejadian tersebut. Lebih baik kami melakukan pembelajaran diluar ruang itu lebih relatif dan aman,” imbuhnya.
Pihaknya berharap agar Pemkab bisa segera merealisasikan untuk bangunan TK Negeri Cilabanbulan, agar para peserta didik bisa lebih nyaman dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Bahkan pernah diusulan pada tahun anggaran 2016-2017, namun sampai sekarang belum terealisasi, entah tidak tahu apa kendalanya.
“Harapan saya ditahun ini bangunan TK Negeri Cilabanbulan bisa segera dibangun, karena 2016-2017 pernah diajukan untuk mendapatkan bantuan, namun sampai detik ini tidak dibangun, tidak tahu entah apa kendalanya kenapa sekolah yang sudah roboh tidak ada perhatiannya dari pemangku kebijakan,” pungkasnya. (*/Oriel)