PANDEGLANG – Pemerintah melalui Menteri Agama telah menggelar sidang isbat dan menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriyah jatuh pada Senin, 31 Maret 2025 Masehi.
Namun di Provinsi Banten, ada salah seorang ulama sepuh Nahdlatul ‘Ulama (NU) yang memiliki pandangan dan perhitungan berbeda dari yang dipakai oleh Pemerintah dalam penentuan Ramadhan maupun Idul Fitri.
Adalah Ulama asal Cidahu, Kabupaten Pandeglang, Abuya Muhtadi, yang dalam Idul Fitri 1446 H kali ini juga menetapkan waktu yang berbeda dari Pemerintah.
Abuya Muhtadi dan jama’ahnya akan merayakan Idul Fitri 1446 H pada Selasa, 1 April 2024.
“Keluarga besar Cidahu dan beberapa jemaah akan mengikuti apa yang sudah ditetapkan, yaitu 1 Syawal jatuh pada Selasa (1 April 2024 – red),” ungkap, Sirojudin, yang dikenal sebagai Sekretaris Jenderal DPP Majelis Mudzakarah Muhtadi Cidahu Banten (M3CB), Minggu (30/3/2025).
Menurut Sirojudin, perhitungan Abuya Muhtadi dalam melihat hilal Idul Fitri harus berada di atas kriteria 9 derajat.
Dia juga mengatakan saksi untuk ru’yatul hilal Idul Fitri minimal harus dua orang.
“Karena di-qiyas-kan bahwa saksi ru’yat untuk hilal Idul Fitri minimal dua orang, maka penggunaan derajat pun harus besar di atas 9 derajat dan karena ikhtiat (kehati-hatian) juga,” jelas Sirojudin.
Dia juga menjelaskan rujukan ulama fiqih lainnya, terkait metode dalam penentuan hilal Idul Fitri yang dipakai oleh Abuya Muhtadi.
“Maka penggunaan derajat pun diambil yang kecil minimal 9 derajat itu tadi. Salah satu ulama Mutaakhirin Syafiiyyah, yaitu Ibnu Qhos, berkata minimal hilal terlihat itu ukuran dua pertiga Manzilah, yaitu 9 derajat,” jelasnya lagi.
Soal metode perhitungan dalam penetapan Idul Fitri, ditegaskan Sirojudin, Abuya Muhtadi mempersilahkan umat Islam untuk mengikuti keyakinannya masing-masing.
“Tidak melarang-larang atau mengajak-ajak itu silakan saja yang memang satu pemahaman dengan hasil hitungan, sifatnya toleran, tidak masalah, mau mengikuti Abuya, mau ngikutin pemerintah, mangga tidak masalah, masing-masing punya keahlian, masing-masing punya keilmuan, punya amal baik, itu silakan diberikan kepada keyakinan masing-masing,” katanya.
Diketahui sebelumnya, Abuya Muhtadi juga menetapkan awal Ramadhan 1446 Hijriyah pada 2 Maret 2025 Masehi. Sehingga puasa Ramadhan akan digenapkan menjadi 30 hari pada Selasa 1 April 2025.
“Dalam penetapan 1 Ramadhan Abuya menetapkan tanggal 2 Maret 2025,” pungkasnya. (*/Detik)