PANDEGLANG – Satuan Kerja Sub Divisi Regional Badan Urusan Logistik Pandeglang-Lebak, Nurdin Irawan mengakui bahwa pergantian uang untuk membayar kekurangan kuantitas rasta yang dikirim ke Desa Kutamekar, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang adalah tidak sesuai dengan pedoman umum mekanisme pendistribusian Rasta.
Meski begitu pihaknya terpaksa melakukan penggantian tersebut, karena keluarga telah diancam oleh salah seseorang yang mengaku dari kejaksaan negeri, jika tidak melakukan pembayaran pengganti uang tersebut maka pihaknya diancam akan dijebloskan ke penjara.
Saya tahu, tapi terpaksa saya lakukan karena istri saya mendapatkan ancaman melalui pesan singkat dari orang yang bernama Tarji dan mengaku sebagai pegawai kejaksaan negeri, dari situlah istri saya ketakutan dan memaksa saya untuk transfer uang,” pungkas Nurdin saat dipanggil oleh komisi II Pandeglang.
Meski merasa di ancam oleh orang yang mengaku sebagai petugas kejaksaan negeri, Nurdin Irawan enggan melaporkan persoalan ancaman tersebut kepada pihak berwajib.
“Kalau untuk kearah sana saya belum terpikirkan, pergantian uang tersebut semata-mata hanya untuk menyelamatkan keluarga saya, itu juga uangnya dapat minjem,” ujar Nurdin.
Menyikapi hal tersebut, Anggota Komisi II DPRD Pandeglang, Dadi Rajadi menyayangkan dengan sikap yang diambil oleh satker Bulog dengan melakukan penggantian uang kepada pihak desa untuk mengganti kekurangan kuantitas beras sejahtera (Rasta), tanpa mengecek kebenarannya dan harus takut dengan ancaman tersebut.
“Kenapa harus takut, padahal jika berpedoman pada pedum tersebut, mungkin masalah ini tidak akan berlarut-larut, kalau seperti ini (diganti dengan uang-red) seolah-olah Bulog mengakui kesalahannya yang telah melakukan pengurangan timbangan (Kuantitas Beras),” ungkap Dady Rajadi.
Dadi Rajadi menghimbau kepada Bulog untuk melakukan laporan aduan kepada pihak kepolisian terkait persoalan ancaman yang mengaku sebagai petugas kejaksaan negeri.
“Kami menghimbau kepada bapak (Pihak Bulog) untuk segera melaporkan hal ini ke pihak yang berwajib, tapi ketika ke lokasi (Sobang-red) kami telah melaporkan hal tersebut ke Polsek Panimbang, nanti jangan kaget kalau bapak-bapak ini di panggil untuk di BAP ” kata politisi partai Nasdem tersebut. (*/Gatot)