PANDEGLANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Dinas Pariwisata (Dispar) Pandeglang, mewacanakan akan menjadikan Desa Teluk sebagai desa otak-otak, hal itu karena makanan otak-otak tersebut banyak dibuat oleh masyarakat desa setempat, sehingga olahan makanan itu bisa dijadikan sebagai icon desa itu sendiri.
Kepala Dispar Pandeglang, Salman Sunardi menuturkan, olahan makanan otak-otak tersebut banyak dihasilkan di wilayah Kecamatan Labuan, khususnya di Desa Teluk. Makanya pihaknya mewacanakan di Teluk itu akan membuat kampung otak-otak.
“Sengaja kami pokuskan kampung otak-otak itu di Teluk. Soalnya olahan makanan yang terbuat dari ikan itu banyak dihasilkan dari Desa Teluk itu sendiri,” ungkap Salman Sunardi, saat ditemui usai menghadiri acara food festival kuliner di pantai Batako, Desa Teluk, Kecamatan Labuan, sabtu (28/4/18)
Katanya, di wilayah Kecamatan Labuan itu juga sudah ada kampung pindang, karena di wilayah itu banyak menghasilkan olahan makanan ikan pindang. Terlebih masyarakat Labuan itu rata-rata nelayan, jadi olahan-olahan makanan lokal dari ikan itu bisa dijadikan icon desa itu sendiri.
“Seperti di Teluk ini akan dibuat kampung otak-otak, karena banyak makanan otak-otak yang diciptakan oleh masyarakat Teluk itu,” katanya
Dalam kegiatan food festival kuliner itu kata Salman, masyarakat membuat makanan otak-otak terpanjang 2018, dengan memiliki panjang 30 meter dan ikan yang digunakan dalam membuat otak-otak tersebut sebanyak 300 kilo gram. “Selain itu otak-otak terpanjang ini akan dijadikan rekor muri 2018,” ucapnya
Terpisah, Kepala Desa (Kades) Teluk, Endin Fahrudin mengaku, sangat mendukung dengan wacana pemerintah yang akan membuat kampung otak-otak di desanya tersebut. Karena memang kata dia, makanan otak-otak tersebut banyak dihasilkan dari wilayahnya itu. Ditambah, masyarakat Teluk mayoritas nelayan, jadi ikan yang menjadi bahan utama makanan ota-otak banyak didapat dari nelayan di desanya.
“Saya sangat mendukung dengan rencana pemerintah itu, karena dengan dijadikannya kampung otak-otak akan dapat meningkatkan dan mengembangkan olahan makanan otak-otak yang diproduksi oleh masyarakat Teluk,” ujarnya. (Achuy)