PANDEGLANG – Terkait adanya aksi protes tentang adanya indikasi penyalahgunaan wewenang di pendidikan. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadindikbud) Pandeglang, Salman Sunardi berang, dan membantah semua tudingan mahasiswa yang menuding dirinya menggunakan jabatannya untuk mengintimidasi Unit Pelaksana Kegiatan (UPT) di setiap Kecamatan.
Salman meminta, agar Konsolidasi Mahasiswa Nasional Indonesia (Komando) membuktikan dugaannya dengan membawa bukti-bukti yang jelas bukan hanya sebatas tudingan tidak berdasar.
“Telusuri kepada yang menuduhnya. Menuduh itu gampang tetapi menuduh itu harus ada dasarnya harus dibuktikan baru diklarifikasi kebenaranya, inikan harus dibuktikan kebenarannya dan tangkap orangnya langsung,” tandas Salman, Kamis (13/7).
Ia menegaskan, jika memang tuduhan itu berdasarkan pada fakta-fakta yang ada. Maka oknum tersebut harus langsung ditangkap. Salman juga meminta agar jangan disangkutpautkan antara oknum yang bermain proyek dengan dirinya.
“Tangkap saja oknumnya. Saya jadinya kesel sudah menjelek-jelekan Dinas Pendidikan, kalau bermain proyek silahkan bermain proyek jangan disangkutpautkan dengan Kepala Dinas,”pungkasnya.
Sebelumnya, mahasiswa yang tergabung dalam Komando melakukan unjuk rasa, dan mendesak Bupati Pandeglang, Irna Narulita, untuk mencopot Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Salman Sunardi, di depan gedung Setda Pandeglang Rabu kemarin.
Dalam orasinya mereka menduga, Salman diduga kuat telah memerintahkan kepada UPT untuk menekan pihak sekolah agar pelaksanaan proyek rehab gedung bisa dikerjakan oleh pengusaha yang diketahui merupakan orang-orang dekak Salman.
“Jadi kita bisa simpulkan, bahwa praktik ini merupakan salah satu modus agar kadindik terkesan bersih dan tidak menyalahgunakan jabatan. Padahal, bupati sudah tegas mengatakan bahwa ASN dilarang untuk terlibat dalam sebuah proyek,” ucap salah seorang orator, Ade.
Mereka juga mengatakan, jika dalam tempo waktu seminggu tidak ada tindak lanjut, kami akan kembali melakukan aksi unjuk rasa dengan massa aksi yang lebih besar lagi.
“Maka dari itu pecat kadindik dan meminta kepada aparat penegak hukum untuk bisa menyelidiki kasus ini,” tegasnya. (*)