PANDEGLANG – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Pandeglang meras kecewa dengan terjadinya peristiwa tertundanya Ujian Akhir Sekolah (UAS) pada pendidikan Sekolah Dasar disekitar 200 sekolah di Pandeglang pada pekan lalu. Pihaknya sudah melakukan panggilan terhadap kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud), selain itu, dirinya menegaskan agar perusahaan mencetak soal tersebut diblacklist.
“Persoalan tersebut berawal dari kelemahan lambatnya pembuatan materi soal. Sehingga perusahaan yang biasanya mengerjakan pengadaan soal tersebut mundur, akhirnya ditunjuklah perusahaan yang lain dari Jakarta. Adapun untuk soal sanksi Dindikbud, saya serahkan semuanya kepada Bupati,” ujarnya.
Pihaknya juga menjelaskan untuk kedepannya agar menggunakan perusahan-perusahan yang berada di Pandeglang. Karena itu tadi sudah soalnya lambat, ditambah jarak mencetaknya jauh sehingga berdampak buruk pada pelaksanaan UAS.
“Saya harap kedepanya agar menggunakan perusahan yang ada di Pandeglang untuk pencetakan soal UAS, semoga apa yang telah terjadi pada pelaksanan UAS SD yang ada di Pandeglang tidak terulang lagi, dan saya menyarankan agar Dindikbud dan Koorwas tidak saling menyalahkan dan harus bertangungjawab,” imbuhnya.
Sementara Bupati Pandeglang, Irna Narulita saat dihubungi melalui telepon selulernya tidak ada jawaban dan ketika dikirimkan pesan melalui WhatsApp untuk diminta keterangan terkait kejadian penundaan UAS untuk jenjang pendidikan sekolah dasar tidak ada balasan. (*/Oriel)