PANDEGLANG – Sejumlah aktivis dan kader Mathla’ul Anwar menyikapi sinis deklarasi yang mengatasnamakan Jaringan Muda Mathla’ul Anwar untuk mendukung pasangan Capres-cawapres Jokowi-Ma’ruf Amin pada Sabtu 6 April 2019 di Tangerang.
Sebelumnya mahasiswa Mathla’ul Anwar Robi Ahdiyat dengan tegas menolak kubu Ahmad Nawawi yang menyeret Ormas MA dalam dukung mendukung Capres. Kecaman serupa juga dilontarkan oleh Ketua Pengurus Nasional Pemuda Mathla’ul Anwar, Nasrullah.
Dalam siaran persnya, Nasrullah menegaskan bahwa sikap yang membawa-bawa identitas Mathla’ul Anwar ke dalam politik praktis adalah tindakan yang merusak marwah dan melanggar aturan organisasi.
“Berpijak pada visi dan misi serta khittah MA maka amat kerdil jika MA diseret pada arus kepentingan politik praktis sesaat, karena MA bukan Parpol juga bukan Ormas underbow dari sebuah Parpol. MA lebih dari itu. Maka dari itu warga MA selalu menjaga marwah MA secara kelembagaan dari kepentingan politik praktis,” tegas Nasrullah, Minggu (7/4/2019).
Diketahui, Mathla’ul Anwar (MA) adalah Ormas Islam tertua kedua setelah Muhammadiyah. MA didirikan pada Tahun 1916 di Menes Pandeglang.
“MA didirikan dengan tujuan yang mulia, sesuai dengan namanya yaitu Tempat Terbitnya Cahaya. Artinya MA diharapkan mampu memberikan perubahan yang signifikan pada kehidupan ummat dan bangsa Indonesia,” ungkapnya.
MA sebagai Ormas Keagamaan mengkhususkan diri bergerak di dalam bidang pendidikan yang terbukti telah melahirkan ribuan madrasah dan sekolah yang telah didirikan di seluruh tanah air.
“MA bergerak dalam bidang dakwah, yang sampai saat ini MA terus konsen dengan persoalan-persoalan ummat Islam. Serta dalam bidang sosial MA terus eksis menjadi garda terdepan turut serta dalam menyelesaikan beragam persoalan sosial masyarakat Indonesia dan dunia,” jelasnya.
Meski demikian, dikatakan pria yang akrab disapa Nas Brow ini, Mathla’ul Anwar bukan lembaga yang anti politik. Secara personal, warga MA diberikan kebebasan untuk memilih dan bersikap politik, tetapi tidak diperbolehkan menyeret identitas organisasi.
“Sebagaimana Muktamar ke XIX di Pandeglang, Mathla’ul Anwar baik oleh pengurusnya maupun anggota-anggotanya tidak boleh dibawa ke ranah politik dalam upaya dukung mendukung menuju kekuasaan baik legislatif maupun eksekutif,” tegas pria asal Menes ini.
Berikut selengkapnya pernyataan sikap Pengurus Nasional Pemuda Mathla’ul Anwar;
1. Mengecam tindakan deklarasi dukungan terhadap pasangan Capres Cawapres yang membawa nama Mathla’ul Anwar dan atributnya.
2. Bahwa tindakan saudara Ahmad Nawawi Cs, telah mengkhianati perjuangan para pendiri Mathla’ul Anwar yang telah berjuang membesarkan secara ikhlas dalam bidang Pendidikan Dakwah dan Sosial.
3. Meminta Pengurus Besar Mathla’ul Anwar untuk memberikan sanksi organisasi kepada Saudara Ahmad Nawawi dan Drs. H. Irsyad Djuwaeli yang telah membawa Mathla’ul Anwar ke Ranah Politik dukung mendukung Pasangan Calon Presiden.
4. Meminta kepada Saudara Ahmad Nawawi dan Drs. H. Irsyad Djuwaeli untuk mengakui kekhilafannya dan meminta maaf ke seluruh Warga MA dan dilakukan di Media Cetak Maupun Elektronik.
5. Kepada warga Mathla’ul Anwar untuk tidak membawa nama Mathla’ul Anwar dalam dukung mendukung Pasangan Calon Presiden manapun. (*/Red)
[socialpoll id=”2521136″]