PANDEGLANG – Puncak Gunung Aseupan tepatnya di Kampung Kaduhejo, Desa Sukaraja, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pandeglang, ramai dikunjungi oleh ratusan wisatawan yang mendaki melalui jalur pendakian
Bahkan ratusan wisatawan yang mendaki ke Puncak Gunung Aseupan berasal dari Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Tangerang Selatan, dan Kabupaten Serang.
Jalur pendakian yang ramai dikunjungi wisatawan melalui Kampung basecamp kampung Kaduhejo, Desa Sukaraja Kecamatan Pulosari.
Jalur basecamp Kampung Kaduhejo merupakan jalur baru yang telah dibuka secara resmi pada tanggal 27 Agustus 2024.
Ketua Pengelola Basecamp Pendakian Gunung Aseupan Via Kaduhejo, Encuk Sukarna mengatakan, setiap libur akhir pekan ratusan orang wisatawan banyak mendaki ke Gunung Aseupan.
“Mendaki Gunung Aseupan melalui jalur Basecamp Kampung Kaduhejo. Jalur ini merupakan jalur baru hasil kesepakatan masyarakat yang kemudian kita urus ke Dinas Pariwisata dan bekerjasama dengan Perhutani,” ungkapnya pada Minggu, (3/11/2024).
Encuk menjelaskan, pendakian melalui jalur Kaduhejo ini tetap ramai dikunjungi wisatawan biarpun pada saat ini kondisi turun hujan. Setiap pendaki dikenakan tarif Rp. 30.000.
“Dari tarif Rp. 30.000 sebesar 45 persennya untuk Perhutani. Lalu yang 55 persen sisanya itu sebesar 20 persen kita alokasikan untuk sarana ibadah karena memang tujuan pertama membuka ini untuk pendapatannya buat merenovasi bangunan masjid,” ujarnya.
Selain itu, Ketua pengelola menyampaikan, masih ada sisa sebesar 35 persen. Sebesar 5 persen diberikan kepada Lembaga Masyarakat Desa Hutan.
“Nah yang 30 persennya itu untuk kepentingan sosial. Contohnya di sini ada kegiatan untuk membangun kobong, ya untuk tempat pengajian anak-anak,” terangnya.
Tidak hanya itu, membantu orang tidak mampu. Lalu untuk orang sakit, itu yang disisihkan dari 55 persennya.
“Adapun untuk masyarakatnya kita ngambil dari parkiran. Contohnya, kayak anak-anak sini punya kegiatan parkir kendaraan itu kita kenakan tarif Rp. 10 ribu untuk sepeda motor dan Rp. 30 ribu untuk mobil,” katanya.
Menurutnya, uang Rp10 ribu dari parkir juga dibagi. Sebesar Rp 2 ribu untuk kebersihan dan Rp8000 untuk pemuda dan anak yang mengantarkan wisatawan ke puncak Gunung Aseupan.
“Sebenarnya kalau melihat tenaga diberikan oleh pemuda sangat minim upah diterima. Sangat jauh, tidak cukup tapi karena ini untuk kepentingan masyarakat ya Alhamdulillah pemuda terlihat sangat kompak dan giat,” tuturnya.
Rasti seorang ibu rumah tangga warga Kampung Kaduhejo mengucapkan, rasa syukur Alhamdulillah dengan pembukaan jalur pendakian via Kampung Kaduhejo.
“Alhamdulilah setelah dibuka bisa berjualan gorengan, mie rebus, bakso, dan lainnya. Jadi ada tambahan penghasilan buat ekonomi keluarga,” ucapnya. (*/Riel)