PANDEGLANG – Ruas jalan Bama-Pagelaran, tepatnya di depan Kantor Koramil di Desa Pagelaran, Kecamatan Pagelaran ditanami pohon pisang. Hal itu, bentuk protes warga terhadap pemerintah yang terkesan kurang perhatian terhadap jalan tersebut yang rusak parah.
Pantauan di lokasi, pohon pisang yang ditanami oleh warga terlihat berjejeran di sepanjang jalur Bama-Pagelaran yang rusak. Selain itu juga, lubang-lubang besar pada badan jalan telah diurug dengan menggunakan tanah.
Salah seorang warga Pagelaran, Yayan mengatakan, pohon pisang yang ditanami di sepanjang jalur Bama-Pagelaran itu bentuk protes warga. Karena ruas jalan itu rusak parah dan belum ada penanganan dari pemerintah.
“Ini bentuk protes warga terhadap pemerintah. Karena masyarakat sangat mengharapkan ruas jalan itu segera dibangun, soalnya kerusakan yang dialami saat ini sudah cukup parah dan menghawatirkan,” ungkapnya.
Kata dia, kerusakan jalan yang terjadi di sepanjang jalur itu semakin hari semakin parah. Meskipun dua tahun lalu pernah dibangun, akan tetapi itu baru sebagian saja. Jadi wajar kalau masyarakat melakukan protes dengan menanam pohon pisang di sepanjang jalur tersebut, karena pembangunan lanjutan saat ini baru sebatas wacana saja.
“Intinya masyarakat ingin jalan itu segera dibangun, karena jalan merupakan penunjang utama dalam kemajuan dan peningkatan ekonomi masyarakat,” katanya
Terpisah, Kepala Desa (Kades) Pagelaran, Endi mengatakan, tingkat kerusakan jalan Bama-Pagelaran memang sudah sangat parah, sebab di sepanjang jalur itu selain banyak lubang juga becek kalau musim penghujan. Tapi dirinya mengaku, kalau tahun 2018 ini pemerintah telah merencanakan akan membangun jalan tersebut.
“Mudah-mudahan tahun ini pembangunan jalan Bama-Pagelaran bisa direalisasi oleh pemerintah. Karena masyarakat Pagelaran sangat membutuhkan akses jalan yang layak,” ujarnya. (*/Achuy)