PANDEGLANG – Menjelang akhir tahun 2018, Kepala Desa Se-kabupaten Pandeglang akan melaksanakan Studi Banding Ke Daerah Istimewa Jogjakarta Provinsi Jawa tengah, Pada Senin-jumat (10-15/Desember/2018) mendatang.
Studi banding tersebut dikemas dalam rangka peningkatan kapasitas aparatur desa dalam hal keuangan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun fakta pandeglang, setiap kepala Desa yang mau ikut serta dalam kegiatan Studi Banding ke beberapa desa di Jogjakarta yang diklaim telah Berhasil dalam mengembangkan Potensi Desanya tersebut, harus menyediakan uang Rp. 6 juta.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Taufik Hidayat mengungkapkan bahwa studi banding ke Jogjakarta menurutnya sangat penting karena para kepala desa bisa mengadopsi keberhasilan desa dalam mengembangkan Potensinya melalui Badan Usaha milik Desa.
“Para kepala desa akan diajak ke Beberapa Desa di Jogja seperti halnya ke Desa Ponggok, karena desa Ponggok merupakan salah satu desa terbaik di Indonesia dalam pengelolaan Bumdesnya, bayangkan saja desa Ponggok bisa menghasilkan Pendapatan Asli Desa (PADes)pertahunnya sampai Rp. 6 miliar,” bebernya panjang lebar.
Taufik menjelaskan, Pemilihan lokasi ini merupakan hasil kesepakatan bersama para kepala desa di kabupaten Pandeglang yang diwakili oleh para Ikatan Kepala Desa (IKADes) di setiap kecamatan yang ada di kabupaten Pandeglang.
“Jadi untuk Pemilihan lokasinya mereka (Kades-red) yang menentukan dengan salah satu lembaga yang sudah mendapatkan rekomendasi dari kemendes PDT,”ungkapnya.
Masih kata Taufik, adapun biaya harus dikeluarkan oleh setiap kades, itu adalah untuk kebutuhan para kades, misalnya untuk ongkos dari Pandeglang-jogjakarta, Hotel, membayar pemateri dan hal-hal lainnya.
“Nah biaya itu untuk akomodasi, makan, hotel, honor pemateri dan banyak lainnya,” bebernya panjang lebar.
Terpisah, Ketua APDESI Kabupaten Pandeglang, Ibnu Hajar membenarkan, jika pada 10-15 Desember 2018, ini pihaknya akan melaksanakan studi banding ke Jogjakarta, dalam rangka peningkatan kapasitas aparatur desa.
“Iya benar, kalau ga salah nanti berangkatnya, Senin ini sampai dengan hari Jumat (10-15 Desember 2018),” ungkapnya. (Gatot)