PANDEGLANG – Korban miras oplosan di Eks Kawadanan Menes, Kabupaten Pandeglang kembali bertambah. Setelah sebelumnya satu orang dikabarkan meninggal dan satu orang mengalami kritis. Kini, satu orang lainnya yang ikut dalam pesta miras oplosan pada Sabtu (11/9/2021) malam di Halte eks Kawadanaan Menes, dilaporkan turut meninggal dunia. Selasa, (14/9/2021).
Salah seorang kerabat korban, Johan Ahdan (33) menyampaikan, jika korban pesta miras oplosan yang dilakukan puluhan remaja kembali bertambah. Menurutnya, korban terbaru baru merasakan gejala 2 hari setelah pesta miras oplosan berlangsung, yakni pada Senin (13/9/2021) ini.
Menurut Johan, jika korban sempat dikira masuk angin biasa oleh orang tuanya saat mengeluhkan sakit. Namun, saat korban dibawa ke Puskesmas Menes guna menjalani pengobatan justru korban pun meninggal dunia.
“Iya, tadi jam 2-an meninggal di Puskesmas. Itu tadinya dikira orang tuanya sih masuk angin, ternyata over dosis karena minum-minum pas malam minggu itu kayaknya. Tapi pas semalam itu dia lewat sih kelihatan sehat aja, tapi kayaknya baru terasa hari ini (Senin), pagi tadi kerasanya,” ungkapnya, Senin (13/9/2021) petang.
Ia menduga, jika tidak segera ditangani, tidak menutup kemungkinan akan kembali jatuhnya korban pesta miras oplosan tersebut. Pasalnya, efek yang dirasakan pun bisa sampai berhari-hari.
“Duh kayaknya bisa aja bertambah kalau mereka (pelaku pesta miras oplosan) gak mendapat perawatan serius, soalnya ini juga baru kerasa hari ini dari malam Minggu itu. Kerasa sakit hari ini dan meninggal hari ini juga,” tandasnya.
Sementara itu, Kapolsek Menes, Kompol Yusuf membenarkan informasi tersebut. Menurutnya, korban miras oplosan merupakan warga Desa Purwaraja, Kecamatan Menes berinisial RF (21).
Namun disampaikan Yusuf, guna mencari tau penyebab pasti kematian korban, saat ini jasad RF dirujuk ke RSUD Berkah untuk menjalani autopsi.
“Tambah satu meninggal, tadi (Senin) jam 14.10 WIB di Puskesmas Menes. Jadi korban meninggal 2 orang, korban kedua itu sekarang diautopsi ke RSUD Berkah,” singkatnya.
Untuk diketahui, sebanyak 20 remaja di Kecamatan Menes sempat melakukan pesta miras oplosan lantaran ingin mabuk dengan biaya murah. Namun aksi mereka justru berujung maut.
“Jadi mereka racik sendiri. Air mentah dicampur alkohol murni, nutrisari, extrajoss dan cola-cola dikemas menggunakan ember 5 liter, dan itu dinikmati oleh 20 orang,” ungkap Kapolsek Menes. (*/Fani)