PANDEGLANG – Kegiatan dengan tajuk Mapai Kamonesan; Mencari Teman Jalan dihadiri 30 lebih peserta.
Dalam pantauan Fakta Banten, Minggu, (18/08/24) ke 30 peserta tersebut berasal dari berbagai macam latar belakang, mulai dari komunitas sejarah, pelajar, juga masyarakat umum.
Diketahui, kegiatan Mapai Kamonesan merupakan kunjungan ke beberapa Cagar Budaya dan Objek bangunan bersejarah yang belum masuk kategori Cagar Budaya yang ada di Menes.
Disampaikan Nanda Maulana dalam sambutannya, bahwa kegiatan kunjungan Cagar Budaya akan menjajaki 7 titik Cagar Budaya dan Objek Diduga Cagar Budaya (ODCG) yang ada di Menes.
“Nanti di mapai kamonesan kita akan membawa ke 7 lokasi Cagar Budaya dan Objek Diduga Cagar Budaya yang ada di Menes,” katanya, Minggu (18/08/24).
Dirinya menyampaikan, rute yang dilalui mulai berangkat dari Stasiun Menes dan finish di rumah dinas polisi memakai kendaraan odong-odong.
“Kita berangkat pakai odong-odong, rutenya dari Stasiun Menes, berlanjut ke gudang barang, kemudian rumah masinis, dan menyusuri rel kereta, berlanjut ke Kewadanaan Menes dan Gedung Panjang, terus kita jalan ke Gedung Eks. Tangsi dan finish di Rumah Dinas Polisi,” lanjutnya.
Untuk diketahui, Kegiatan Mapai Kamonesan merupakan rangkaian agenda pertama sebelum nanti menginjak rangkaian kegiatan selanjutnya yaitu diskusi dan ditutup dengan malam pertunjukan. Kegiatan ini bekerja sama dengan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah VIII.
Salah satu peserta kegiatan Mapai Kamonesan, Dapik menyampaikan antusiasmenya mengikuti kegiatan karna rindu tanah kelahiran.
“Ya kebetulan lagi libur, liat ada kegiatan dan rindu juga ke Menes akhirnya saya mendaftarkan diri sebagai peserta,” katanya.
Ia juga menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi satu pembelajaran sejarah, terutama sejarah lokal.
“karna kan kita di sekolah-sekolah ngga diajarkan pendidikan sejarah lokal, jadi ini kesempatan buat tau lebih dalam tentang sejarah lokal khusunya tentang Cagar Budaya yang ada di Menes,” sambungnya.
Dirinya juga berharap kegiatan semacam ini bisa berkelanjutan.
“Inikan bermanfaat dan positif, jadi harapannya sii kegiatan kaya semacam ini sering diadakan secara konsisten.” tutupnya. (*/Ervin)